Bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), Jumat minggu lalu (29/1) menerapkan kebijakan suku bunga negatif terhadap deposit lembaga keuangan yang ditempatkan di BOJ. Langkah terakhir itu diharapkan bisa melemahkan yen, memacu konsumsi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tahun lalu hanya 0,6 persen. Namun, sejak pengumuman yang tak terduga itu, justru nilai tukar yen menguat. Hampir tak ada lagi peluru tersisa untuk menggairahkan perekonomian.
Jepang mengikuti langkah Bank Sentral Eropa (European Central Bank) yang lebih dulu menerapkan suku bunga negatif. Bank sentral Denmark, Swiss, dan Swedia juga demikian.
Awal tahun ini lebih banyak berita kurang menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi AS pada triwulan IV-2015 hanya 0,7 persen, turun tajam dibandingkan triwulan III-2015 sebesar 2,0 persen dan triwulan I-2015 sebesar 3,9 persen. The Fed juga khawatir perekonomian dunia yang tertekan bakal berimbas pada perekonomian AS. Mulai nyaring suara-suara AS mengalami ancaman resesi.
Alih-alih akan kembali menaikkan suku bunga, hari-hari belakangan ini muncul wacana suku bunga negatif juga di AS.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H