Mohon tunggu...
Faisal Basri
Faisal Basri Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Secercah Cahaya Terang di Tengah Mendung Tebal

2 Mei 2015   21:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:26 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah pemburukan berbagai indikator ekonomi yang berpotensi membuat sovereign rating Indonesia merosot, setidaknya dengan outlook berubah dari stable menjadi negatif, Pelindo II menerbitkan obligasi global (global bonds) dengan hasil yang cukup membanggakan. Obligasi senilai 1,6 miliar dollar AS terdiri dari seri I bertenor 10 tahun senilai 1,1 miliar dollar AS dan seri II bertenor 30 tahun senilai 500 juta dollar AS. Obligasi seri I hanya dengan bunga (coupon rate) 4,375 persen, jauh lebih rendah dibandingkan bunga obligasi pemerintah yang diterbitkan awal tahun 2014 dengan tenor yang sama (10 tahun) sebesar 5,875 persen. Perbedaannya mencapai 162,5 basis poin. Perbedaan bunga seri II yang sama-sama bertenor 30 tahun juga lebih dari 100 basis poin. Pencapaian Pelindo II lebh bermakna karena lazimnya obligasi pemerintah berbunga lebih rendah dari obligasi korporasi. Lebih bermakna lagi karena obligasi Peindo II diterbitkan di tengah Indonesia sedang mengalami tekanan dan investor asing melakukan net sale di pasar saham. Sebetulnya Pelindo II ditawari suntikan dana oleh pemerintah dalam bentuk penyertaan modal pemerintah (PMP). Namun, Pelindo II menolak memperoleh alokasi PMP itu yang jumlahnya tahun ini Rp 37 triliun lebih. Ternyata Pelindo II mampu mencari dana sendiri setara dengan Rp 20,7 triliun atau 55 persen dari keseluruhan PMP. Semoga dana ini memperlancar pembangunan kawasan pelabuhan Kalibaru, pembenahan berbagai pelabuhan, dan pembangunan pelabuhan baru. Kisah membanggakan ini sepatutnya menjadi pembelajaran pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun