Mohon tunggu...
Faisal Basri
Faisal Basri Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengelus Dada

8 Agustus 2011   18:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:58 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin sore kemarin kami mengunjungi kawasan Kelapa Gading. Keluar dari rumah di kawasan Blok S, Kebayoran Baru, sekitar pk. 16:05, kami sudah dihadang kemacetan berat. Niat untuk melalui Jl. Tendean kami urungkan karena telihat kendaraan tak bergerak.

Kami memilih rute Gunawarman-Senopati-Sudirman-Thamrin-Imam Bonjol-Diponegoro-Salemba-Pramuka. Menjelang jembatan semanggi, kendaraan merayap dan sempat macet total. Penyebabnya adalah deretan kendaraan yang hendak berbelok ke arah Gatot Subroto-Pancoran. Tak tanggung-tanggung, sudah membentuk lima lapisan.

Lapisan kelima hanya dua kendaraan, tetapi menutup akses kendaraan yang hendak lurus menuju Bundaran HI. Satu Alphard dan satu sedan tentara (nomor TNI AD). Saya keluar dari mobil dan menghampiri kedua mobil itu, meminta mereka agar tidak menutup jalan. Pengemudi Alphard tak jadi ke Semanggi melainkan berbelok menuju Thamrin. Namun pengemudi sedan tentara bergeming sehingga tetap sangat mengganggu arus lalulintas. Akhirnya tersedia satu lajur, sehingga saya bisa meneruskan perjalanan. Lengang, tak satu pun kendaraan tampak di depan kami.

Tiba di Imam Bonjol, kami melewati satu rumah yang tampaknya sedang menggelar acara. Banyak mobil tentara di sana. Trotoar digunakan untuk parkir, sehingga tak ada ruang tersisa untuk pejalan kaki. Beberapa rumah dari situ tampak pemandangan serupa. Tampaknya itu kantor Partai Hanura.

Sampai Pramuka, kami menyusuri terowongan. Kawan saya mengatakan bahwa sepeda motor tak boleh masuk terowongan (entahlah, perlu dicek kebenarannya). Kenyataannya, jauh lebih banyak sepeda motor ketimbang kendaraan roda empat. Kemacetan parah tak terhindarkan akibat ulah pengguna jalan yang saling serobot.

Kami habiskan waktu sekitar 2 jam untuk sampai ke kawasan Kelapa Gading. Acara berbuka puasa bersama tak terkejar. Kami berbuka di dalam mobil.

Seandainya pengguna jalan disiplin, tak merugikan orang lain, niscaya kemacetan tak akan separah seperti yang saya alami sore kemarin itu.

Sumber: www.faisal-basri.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun