Dengan serangkaian indikator makroekonomi yang menurut BI cenderung membaik atau menguat, menjadi aneh justru BI menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2014 dari 6,0 persen menjadi 5,7 persen.
Ataukah BI hendak lebih proaktif untuk sengaja menekan pertumbuhan ekonomi agar defisit akun lancar (current account) bisa dikendalikan?
Janganlah pertumbuhan ekonomi dijadikan kambing hitam, sebagaimana dikatakan mantan Gubernur BI Darmin Nasution (http://shar.es/REzol).
Jika pemilu berlangsung lancar sebagaimana tiga pemilu sebelumnya dan menghasilkan pemimpin yang diidamkan rakyat, sangat boleh jadi perkiraan BI akan meleset.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H