Arus masuk investasi asing diperkirakan dapat menutup defisit akun lancar (current account) sehingga tekanan terhadap rupiah mereda. Pemerintah dan Bank Indonesia jangan lagi cepat nyinyir kalau nilai tukar rupiah menguat. Jangan hanya mengandalkan kemerosotan nilai rupiah untuk mendongkrak ekspor.
Struktur industri dan perdagangan membuat pemelahan nilai rupiah terhadap dollar AS lebih banyak berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pemerintah baru nanti yang harus melakukan reformasi struktural untuk membenahi kerapuhan struktur perdagangan luar negeri di hampir segala lini, baik perdagangan barang maupun perdagangan jasa.
Agenda jangka menengah ini harus beriringan dengan akselerasi industrialisasi dan pengintegrasian pasar domestik Indonesia lewat perwujudan konsep Pendulum Nusantara.
Bank Indonesia bisa menambahkan energi kepada presiden baru untuk mengakselerasikan kembali pertumbuhan ekonomi. Tumbuh sekadar 6 persen akan membuat hari tua mayoritas rakyat jauh dari sejahtera.
Jika pertumbuhan rerata pada periode tahun 2013-2030 hanya 6 persen, pendapatan per kapita Indonesia tahun 2030—berdasarkan nilai dollar AS tahun 2012—hanya 8.532 dollar AS. Tiada kata lain kecuali harus bergegas.
Kontrak politik baru akan terasa hambar kalau keadilan tidak ditegakkan. Memberangus mafia yang telah banyak mendistorsi kebijakan ekonomi selama ini merupakan wujud nyata dari era politik baru Indonesia. Jangan pernah berkompromi dengan mereka, para mafia ini.
Pemerintah baru mendatang tidak boleh berkompromi dengan kekuatan yang nyata-nyata telah melemahkan sendi-sendi perekonomian.
Ketimpangan yang kian menganga selama dua periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus dihentikan. Saatnya kejujuran yang memimpin negeri ini.
[Dimuat di harian Kompas, 14 Juli 2014, hal. 15.]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H