"Apalah arti sebuah nama, jika setiap mawar merah memiliki warna dan arowa yang sama."
Sebuah brand mungkin akan dimaknai secara berbeda oleh setiap orang, tetapi ada juga brand yang memiliki pemaknaan kuat di benak banyak orang. Beberapa brand bahkan memiliki keuntungan yang tidak adil karena diasosiasikan dengan konsep-konsep luar biasa, seperti Nike yang diasosiasikan dengan performa atletiknya.
Brand association atau asosiasi merek adalah konsep, emosi, objek, ataupun gambar yang melekat pada suatu brand di benak seseorang. Asosiasi merek akan muncul di benak seseorang ketika mereka memikirkan sebuah brand tertentu.
Brand association adalah hubungan di dalam pikiran seseorang antara brand dengan orang, tempat, benda, ataupun emosi. Ketika sebuah brand dan konsep lain muncul bersamaan di dalam pikiran, mereka akan terhubung secara neurologis dan lebih mungkin untuk dipikirkan bersamaan di waktu-waktu berikutnya.
Asosiasi ini dapat mengubah seseorang mendekat atau menjauh dari brand Anda. Menjadi sadar akan pentingnya brand association akan membangun brand equity Anda dengan lebih efisien.
Secara teori, Asosiasi merek merupakan salah satu kunci dari ekuitas merek. Asosiasi merek adalah konsep yang memiliki kaitan dengan nama pada merek dalam memori konsumen (Buil dan Martinez, 2013). Â
Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan memori sebuah merek. Nilai yang mendasari merek seringkali didasarkan pada asosiasi-asosiasi spesifik yang berkaitan dengannya.Â
Asosiasi itu tidak hanya eksis namun juga mempunyai suatu tingkatan kekuatan. Kaitan pada merek akan lebih kuat jika dilandasi pada pengalaman untuk mengkomunikasikannya. Juga akan lebih kuat apabila kaitan itu didukung dengan suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain.Â
Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi, biasanya terangkai dalam bentuk yang bermakna. Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang tentang suatu merek. Menurut Aaker (1991) Â asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul dibenak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek.Â
Semakin tingginya intensitas interaksi konsumen dengan merek akan meningkatkan asosiasi merek terhadap merek itu sendiri. Dengan memiliki asosiasi yang kuat dan suatu merek telah mapan maka merek tersebut akan memiliki posisi yang menonjol dalam persaingan.
Dalam Konsep Pemasaran Politik, teori pemasaran dunia usaha dapat juga diterapkan dalam meraih kesuksesan politik (Firmanzah).Â