Mohon tunggu...
Muhammad Faisal Hafizh
Muhammad Faisal Hafizh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ini si Faisal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memelihara Warisan Budaya melalui Penghargaan terhadap Kebahasaan

17 Juli 2023   10:00 Diperbarui: 17 Juli 2023   10:04 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sastra lisan merupakan warisan budaya yang bernilai tinggi. Melalui cerita, lagu, puisi, dan tradisi lisan lainnya, sastra lisan telah menyampaikan nilai-nilai, sejarah, dan pengetahuan dari generasi ke generasi. Namun, dalam era globalisasi dan dominasi media digital, sastra lisan seringkali terpinggirkan dan diabaikan oleh masyarakat.Keberlanjutan sastra lisan menjadi penting untuk memastikan warisan budaya ini tidak punah. Salah satu cara untuk mendorong keberlanjutan ini adalah dengan memberikan penghargaan terhadap kebahasaan dalam sastra lisan. Kebahasaan merujuk pada penggunaan bahasa yang khas dan kreatif dalam sastra lisan. 

Penghargaan tersebut dapat mengakui dan mempromosikan penggunaan bahasa yang khas dan mendukung perkembangan sastra lisan. Relevansi sastra lisan juga perlu diperhatikan dalam konteks modern. Meskipun media digital telah mendominasi cara komunikasi kita, sastra lisan tetap memiliki daya tarik dan kekuatan untuk menyampaikan pesan-pesan yang tidak bisa dilakukan oleh media modern. Sastra lisan memiliki kekuatan emosional dan ikatan budaya yang kuat, yang dapat mempengaruhi dan memperkaya kehidupan masyarakat.

Dalam pembahasan ini, penulis menyoroti peran penting keberlanjutan sastra lisan dalam menjaga identitas budaya, mendorong kreativitas, dan memperkuat ikatan sosial (Nurdiyanto dkk., 2023). Penulis juga menjelaskan bagaimana sastra lisan tetap relevan dalam era digital dan mengapa penghargaan terhadap kebahasaan menjadi penting dalam mempromosikan pemeliharaan dan pengembangan sastra lisan.

Selain itu, pembahasan juga mencakup contoh konkret tentang upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memelihara warisan sastra lisan, baik di tingkat lokal maupun internasional. Penulis menggambarkan pengalaman dan kesuksesan penghargaan terhadap kebahasaan dalam memotivasi para pencerita, penyair, dan pemain musik tradisional untuk terus mengembangkan keterampilan mereka dalam penggunaan bahasa khas dan kreatif.

Dapat disimpulkan bahwa keberlanjutan dan relevansi sastra lisan memiliki peran penting dalam memelihara warisan budaya. Sastra lisan memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan-pesan yang tidak bisa dilakukan oleh media modern, serta memperkaya kehidupan masyarakat melalui kekuatan emosional dan ikatan budaya yang kuat. 

Penghargaan terhadap kebahasaan dalam sastra lisan menjadi sarana yang efektif dalam mendorong keberlanjutan sastra lisan. Penghargaan tersebut mengakui dan mempromosikan penggunaan bahasa yang khas dan mendukung perkembangan sastra lisan. Melalui penghargaan, para pencerita, penyair, dan pemain musik tradisional didorong untuk terus mengembangkan keterampilan mereka dalam penggunaan bahasa yang kreatif. Untuk memelihara warisan budaya dan memastikan keberlanjutan sastra lisan, diperlukan dukungan yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga budaya. 

Pendidikan dan kesadaran publik juga menjadi faktor penting dalam menjaga relevansi sastra lisan dalam konteks modern.Dengan memperhatikan pentingnya keberlanjutan dan relevansi sastra lisan, serta peran penghargaan terhadap kebahasaan, diharapkan dapat diambil langkah-langkah konkret untuk melindungi dan mempromosikan warisan budaya yang berharga ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun