Mohon tunggu...
Fais NurKhaziz
Fais NurKhaziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Universitas Tidar

Saya mempunyai pegangan bahwa pintar bukan yang utama melainkan rajinlah yang utama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Bahasa" Salah Satu Unsur Pembentuk Identitas Nasional

6 Juni 2021   12:34 Diperbarui: 6 Juni 2021   12:54 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan memiliki suku bangsa yang banyak. Suku bangsa tersebut memiliki bahasa daerah tersendiri dan beragam. Setiap daerah satu dengan yang lain memiliki bahasanya tersendiri dan juga berbeda. Hal itu disebabkan tak lain karena banyaknya suku bangsa di Indonesia. Namun, perbedaan bahasa tersebut ada bukan untuk saling memisahkan satu sama lain akan tetapi, ada untuk saling melengkapi dan berdampingan. Karena itulah Bahasa menjadi ciri khas atau identitas Indonesia.

Apa jadinya bangsa Indonesia apabila anak muda milenial tidak bisa berbahasa daerahnya. Pastinya hal yang pertama adalah Bangsa Indonesia kehilangan identitasnya. Kita tahu pada era sekarang ini banyak pemuda yang tidak bisa berbahasa daerah. Mereka cenderung menggunakan bahasa Indonesia tetapi itupun bukan merupakan bahasa bakunya melainkan bisa dibilang bahasa gaul.

Faktor yang menyebabkan lunturnya bahasa daerah diantaranya adalah globalisasi. Masuknya globalisasi ke Indonesia turut serta membawa kebudayaan asing. 

Dalam kebudayaan asing tentunya terdapat bahasa. Seperti yang kita lihat sekarang adalah bahasa Inggris. Tidak salah memang untuk mempelajari bahasa Inggris. Yang menjadi masalahnya adalah menggabungkan bahasa Inggris tersebut ke dalam percakapan sehari-hari. Seharusnya bahasa Inggris tersebut dipakai seperlunya saja, seperti dalam hal pekerjaan.

Faktor yang kedua adalah perkawinan silang. Biasanya seorang istri akan mengikuti seorang suaminya. Seorang istri tersebut tentunya akan semakin terbiasa dengan penggunaan bahasa daerah suaminya dan sedikit demi sedikit melupakan bahasa daerahnya. Hal itu juga akan berdampak pada keturunannya yang hanya mewarisi satu bahasa daerah saja.

Faktor yang ke tiga adalah urbanisasi dan migrasi. Semakin ketat dan langkanya lapangan pekerjaan adalah faktor yang menyebabkan seseorang akan berpindah ke daerah lain untuk mencari pekerjaan. Lambat laun seseorang tersebut akan melupakan tentang bahasa daerahnya.

Yang saya amati sekarang dalam forum di desa khususnya sering menggunakan bahasa Indonesia. Memang tidak salah menggunakan bahasa Indonesia dalam forum karena bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa. Akan tetapi lebih baik menggunakan bahasa daerah saja apalagi forum tersebut ada di satu desa dan pastinya menggunakan bahasa daerah yang sama. Dengan menggunakan bahasa daerah tentunya akan memancing atau menarik perhatian pemuda desa tersebut untuk ikut mempelajari bahasa daerah.

Bahasa adalah jiwa bangsa. Itu merupakan slogan yang sering kita dengar. Jadi, kita sebagai penerus bangsa ini marilah kita menjaga dan melestarikan bahasa daerah kita. Bahasa daerah merupakan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Pelestarian bahasa daerah merupakan tanggung jawab semua warga Indonesia. Dengan menjaga dan melestarikan bahasa daerah, maka kita juga akan turut serta menjaga Identitas bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun