Mohon tunggu...
Fais Yonas Boa
Fais Yonas Boa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Peneliti

Aksara, Kopi dan kepolosan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Berpikir Kritis (Critical Thinking)

10 Oktober 2024   09:37 Diperbarui: 10 Oktober 2024   09:59 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keempat, aktif berdiskusi

Dalam hal aktif berdiskusi tentu banyak diantara kita yang memiliki anggapan bahwa diskusi tidaklah berperan dalam membentuk pikiran kritis. Anggapan seperti ini tentu karena kita sering menjadikan kesempatan diskusi sebagai ajang untuk bergosip. Padahal berdiskusi sangatlah penting untuk proses pengembangan diri, terutama dalam hal berpikir. Dengan kita sering melakukan diskusi, maka pertukaran informasi dan pengetahuan akan terus terjadi. Kebiasaan melakukan pertukaran informasi dan pengetahuan itulah yang kemudian membentuk pola berpikir kritis.

Beberapa manfaat berpikir kritis

Berpikir kritis tentu saja memiliki manfaat praksis bagi kehidupan manusia. Ada tiga kegunaan berpikir kritis bagi kita.

Pertama, memahami masalah

Masalah apapun yang kita hadapi tentu saja perlu dicermati dari segala aspek yang menyebabkan masalah itu terjadi. Pada konteks inilah, memiliki pemikiran kritis yakni pemikiran yang logis, lengkap dan terukur dapat membantu kita memahami akar dari setiap permasalahan yang kita hadapi. Dengan demikian, berpikir kritis dapat membantu kita memahami masalah yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, memecahkan masalah

Setiap masalah yang kita hadapi tentu perlu dicarikan jalan keluarnya. Di sini pula kita akan mengerti bagaimana nilai guna dari berpikir kritis. Dengan memiliki pemikiran kritis, segala masalah yang kita hadapi akan menemui jalan keluar atau solusi. Mengapa dikatakan demikian? Alasannya sederhana yakni dengan berpikir kritis, kita pasti mencermati masalah secara menyeluruh. Selain itu, kita akan mampu menimbang baik buruk dari keputusan yang kita ambil dalam menghadapi masalah. Dengan begitu, jalan keluarnya akan diketahui.

Ketiga, mengubah pola kehidupan

Selain memahami masalah dan memecahkan masalah kegunaan berpikir kritis berikutnya adalah mengubah kehidupan kita. Atau lebih tepatnya mengubah pola kehidupan kita. Mengapa dikatakan demikian? Sebagai makhluk berpikir manusia tentu dapat mengubah kehidupannya. Dalam hal kemampuan mengubah kehidupan itu pulalah yang membedakan kita dengan kucing. Dengan berpikir kritis, kita akan benar-benar mampu mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik dan berguna. Dalam konteks peradaban sekarang yang lebih maju setidaknya melalui berpikir kritis kita  akan mampu beradaptasi dengan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun