Mohon tunggu...
Fais Yonas Boa
Fais Yonas Boa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Peneliti

Aksara, Kopi dan kepolosan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Geotermal, Wajah Dilematis Pembangunan Nasional

5 Juli 2024   15:18 Diperbarui: 6 Juli 2024   07:21 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas meninjau pipa-pipa uap di situs Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6 yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (30/7/2021) | KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Kekayaan cadangan panas bumi yang dimiliki bangsa kita sudah sebaiknya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh negara. Eksplorasi geotermal haruslah menjadi salah satu bukti nyata bahwa negara memang benar-benar hadir untuk mengusahakan kemakmuran rakyatnya. Harta karun kemajuan tersebut tidak boleh hanya dijadikan kebanggaan semu.

Dampak-dampak yang Ditakutkan

Geotermal sebagai harta karun kemajuan tentu saja tidak sepenuhnya dipandang sebagai sesuatu yang mutlak baik. Sudah sebaiknya semua pihak harus realistis bahwa setiap kegiatan eksplorasi alam pastilah berdampak pada alam itu sendiri. 

Tidak boleh menafikan bahwa terdapat beberapa aspek kehidupan yang ditakutkan berdampak buruk akibat kehadiran proyek geotermal. Ada 4 unsur yang paling ditakutkan yakni: lingkungan, bencana, kesehatan dan hak ulayat.

Pertama, lingkungan. Rasa-rasanya, setiap kali ada perencanaan hingga pengembangan pembangunan geotermal, lingkungan menjadi issue yang paling getol disuarakan. Didengungkan bahwa ketika ada proyek geotermal maka akan berdampak buruk pada lingkungan sekitar. Akan terjadi pencemaran lingkungan: tanaman-tanaman sekitar akan selalu gagal panen; tanaman kerdil; ekosistem sungai akan mati; dan lainnya. 

Kedua, bencana. Hal yang tidak kalah penting ditakutkan berdampak adalah terjadinya bencana, katakanlah terjadi longsor. Lazimnya logsor memang disebabkan oleh bencana alam, akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga terjadi akibat pengerjaan ataupun pengoperasian energi geotermal. Terutama pula, kacamata awam ketika melihat turbin-turbin dan uap putih seperti asap yang terlihat pada lokasi pengoperasian; pasti begitu menyeramkan.

Ketiga, kesehatan. Selain berdampak pada alam, kehadiran geotermal juga ditakutkan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar. Issue kesehatan yang paling sering dibicarakan adalah infeksi saluran pernapasan (ispa). 

Ditakutkan bahwa dengan dikelolanya panas bumi oleh mesin-mesin canggih, maka akan menebarkan racun yang dapat mengganggu pernapasan manusia. Kandungan gas alami yakni H2S tidak jarang ditakutkan menjadi lebih buruk akibat pemanfaatan energi geotermal.

Keempat, tanah ulayat. Tidak saja ditakutkan berdampak buruk bagi alam dan manusia, pembangunan dan pengembangan geotermal juga ditakutkan merusak tanah ulayat masyarakat adat. 

Tanah ulayat merupakan tanah yang status kepemilikannya secara turun temurun dan bersifat komunal (milik bersama) dari suatu masyarakat adat. Kehadiran proyek geotermal dianggap merusak tanah ulayat dan terutama akan dapat memarjinalkan masyarakat adat.

Beberapa dampak yang ditakutkan terhadap keberadaan program geotermal di atas, merupakan hal yang wajar disuarakan. Dikatakan wajar karena ketakutan-ketakutan tersebut merupakan hak setiap orang dalam suatu masyarakat terdampak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun