Setiap mendengarkan kata otak, kebanyakan menyangkut pelajar atau pembelajar. Persiapan pembelajar yang diperlukan untuk belajar adalah keyakinan. Keyakinan terhadap diri sendiri teramatlah penting terutama untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Orang yang cenderung percaya bahwa dirinya pandai dan pintar, mereka cenderung untuk merefleksikannya. Sebaliknya orang yang selalu minser dan merasa bodoh akan tertanam mindset bahwa dia sendiri bodoh. Hal tersebut berpengaruh buruk bagi pembelajar. Sehingga, tidak dapat maksimal dalam menyerap ilmu maupun mempelajari sesuatu.
Selain keyakinan yang teramat penting sebagaimana tertera di atas. Faktor yang jangan sampai ditinggalkan adalah nutrisi. Nutrisi untuk otak sangatlah dibutuhkan terutama bagi pembelajar yang senantiasa menggunakan otaknya untuk belajar. Selain itu juga diusahakan untuk minum air putih sebagai penyuplai mineral serta udara segar yang banyak mengandung oksigen. Oksigen dibutuhkan kaerena jika peredaran oksigen oleh darah ke otak berjalan lancar maka orang itu dapat berpikir dengan cepat.
Disamping menitik beratkan pada perbaikan internal, ada juga factor eksternal yang berupa metode pembelajaran. Akhir0akhir ini dikenal dengan mind maping. Mind maping merupakan metode yang menggunakan warna, gerakan, kontras, keputusan organisasi serta informasi yang disandikan dalam mental. Proses penciptaan mind maping dilakukan secara visual grafis dari subek yang hubungan kunci dengan simbol-simbol, kata-kata menarik, yang ditujukan kepada pembelajar.
Setalah metode dilakukan, dapat dipelajari bagaimana otak itu unik. Otak anusia unik karena memiliki pemikiran yang berbeda-beda, orang yang satu dengan rang yang lainnya dan akannampak saat belajar. Ada orang yang mdah terpengaruh oleh lingkungan pada saat belajar. Misalkan pada saat dia belaja, orang itu melihat temannya sedang main game. Dia terpengaruh untuk man game dan tidak belajar. Ada juga yang orang walaupun lingkungannya tidak suka belajar, dia tetap melakukan kegiatan belajar, yang berarti tidak terpengaruh pada lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H