ada banyak yang hendak kukisahkan,
namun segalanya menjadi buram ketika aku berhadapan denganmu..
segalanya seakan tertumpah dalam cawan imaji saja,
tanpa pernah sempat untuk kau dengar,
semuanya tiba2 saja telah menguap..
menyisakan bimbang yang menyesakkan.
akan menjadi seperti apa kita kelak??
apa yang saat ini terjadi sangat jauh dari apa yang ada anganku setelah aku memutuskan untuk tak lagi berharap akan kehadiranmu dalam hidupku..
mengapa kau selalu datang dan menyita perhatianku,
membuatku merasa saat itu juga kau membutuhkanku untuk menjagamu, dan menguatkan hatimu yang rapuh...
mengapa selalu seperti ini?
aku tak ingin membiarkan fikiran2 ku berjalan liar,
memimpikan sesuatu yang belum tentu akan menjadi milikku,
akan tetapi aku pun tak mampu menghentikan imajinasi2 liar itu berkelana dalam bayangan2 semuku akan hadirmu..
aku berusaha untuk mengelak,
namun hatiku selalu merajuk,
meminta dan memohon agar aku membiarkanmu kembali masuk dalam kehidupanku..
untuk apa???!!!!!!
seandainya saja,
kau membuka pintu hatimu sedikit saja,
aku akan melangkah dengan pasti kearahmu,
aku akan memperjuangkan apa yang ku inginkan dari kecintaanku padamu,
akan tetapi, aku tak memahami kebekuanmu kali ini...
kau membiarkan rasaku kembali mengalir,
namun kau mengunci rapat2 pintu hatimu,
kau menutup semua celah bahkan untuk sekedar mendengarku saja tidak!!
kau membeku saja, namun kau membiarkan kehangatan mengalir dalam hatiku yang sejatinya jauh lebih beku dari yang pernah kau rasakan saat ini..
kuakui saja, ini mudah bagiku...
aku pernah menghadapinya,
dan meski telah menyadari sakit yang akan ku rasakan tak kan jauh lebih parah dari masa lalu kita,
aku tetap saja tak ingin menghadapinya..
demi cinta, aku membiarkanmu saja saat ini berbuat sesuka hati,
mengangkat rasa dan kemudian meremukkannya,
lakukanlah!!
karena mencintaimu dan takut kehilangan kesempatan untuk mencoba memberikan cinta ini padamu,
maka kubiarkan saja kau mengetuk,
bahkan pintu hatiku senantiasa terbuka lebar
menunggu kehadiranmu...
kali ini aku ingin membiarkan fikiran2 dan rasa ini tumpah ruah dimana pun kau berada,
kemanapun kakimu melangkah,
rasa ini akan senantiasa mengikutimu,
menjagamu dalam lelah agar tak pernah terjatuh
fikiran2ku akan beriringan denganmu di tanah manapun kau berpijak, pada langit manapun yang akan memayungimu...
aku...
kali ini akan membayar kekuranganku dimasa lalu,
saat aku masih saja gadis kecil yang baru belajar untuk mencintai,
yang kulakukan hanyalah mencintai, tanpa pernah berfikir untuk menjaganya
aku akan membayar waktu2 kesepian yang kau hadiahkan padaku beberapa tahun belakangan ini dengan menikmati semua hal yang saat ini dapat kulakukan bersamamu,
entah dulu kau memanfaatkan cintaku atau tidak,
entah saat ini kau berfikir untuk kembali membodoh2iku dengan kebekuanmu,
namun aku akan memilihmu...
membiarkanmu dan menikmatimu sepuas hatiku,
sekehendak hatiku,
kau atau aku yang sebenarnya yang menjebak atau yang terjebak?
yang ku tau aku ingin menikmati setiap waktu bersamamu...
itu saja tak kan cukup, namun aku tak ingin menserakahiku diriku sendiri,
dan aku akan berhenti kelak,
meski tak tau kapan aku masih akan mencintaimu seperti ini,
namun aku mulai dapat mengontrol,
dan biarkan saja semuanya tumpah ruah,
aku tak kan memungutnya lagi setelah ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H