Dua di antara pendamping yang terlibat adalah Jodi Rodgers dan Dr. Elizabeth Laugeson. Jodi mengajar cara bersosialisasi lewat gambar, lalu mengajak individu autistik bermain peran sehingga ia bisa mengoreksi langsung kesalahan yang dibuat. Sementara itu, Dr. Elizabeth membuat lokakarya khusus untuk individu dewasa autistik.Â
Dalam lokakarya itu, ia memberikan tips cara memilih orang yang tepat untuk diajak berkencan, contoh-contoh berkencan dan mengajak para peserta bermain peran.Â
Salah satu contoh cara berkencan adalah kita tidak boleh terlalu banyak bertanya dan langsung ke pertanyaan personal seperti keinginan punya anak atau tidak, tapi kita harus juga memberikan kesempatan untuk kencan kita bertanya mengenai diri kita. Hal ini terkadang sulit dilakukan individu autistik seperti saya, oleh karena itu ini menjadi catatan penting buat saya.
Love on the Spectrum juga memasukan kegiatan lain untuk mempertemukan para individu autistik yang ingin berkenalan dengan lawan jenisnya, yaitu speed dating---kegiatan bertemu dan mengobrol untuk saling kenal dan mencari tahu persamaan minat.Â
Acara semacam ini tidak umum di Indonesia karena saya tidak pernah tahu kegiatan semacam ini. Tapi kegiatan ini menarik karena kita tidak perlu berlama-lama bicara dengan seseorang.Â
Kita cukup tahu beberapa hal saja mengenai orang itu, lalu memilih dengan siapa kita ingin bertemu di lain waktu (kencan). Setelah itu, oleh penyelenggara speed dating kita dipertemukan di suatu tempat - bisa restoran, kebun binatang, atau taman bermain.Â
Lalu kita diberikan kesempatan untuk berkenalan lebih dalam, dan di akhir pertemuan, kita bisa menentukan apakah kita tertarik untuk bertemu lagi dengan orang itu atau tidak.Â
Untuk orang normal yang menonton kencan ini, seperti mama saya, apa yang dilakukan para pasangan ini sangat menarik sekaligus mengharukan. Karena menurut beliau, kencan adalah hal yang biasa dilakukan oleh orang lajang.Â
Tapi di kencan ini, pada dewasa autistik berusaha keras untuk bisa mengendalikan diri mereka agar orang yang diajak kencan merasa nyaman. Tujuan para dewasa autistik untuk mendapatkan pasangan adalah tulus, tanpa pretensi. Sedangkan saya baru tahu apa itu kencan dan tujuannya berkencan.
Namun tidak semua partisipan perlu pelatihan, karena ada dua pasangan yang sudah melewati proses menemukan pasangan. Bahkan pasangan-pasangan itu sudah berpacaran lama.Â
Mereka saling mencintai dan punya keinginan untuk menikah. Satu pasangan melakukan lamaran, dan ini buat saya sangat senang. Acara melamar ini adalah bagian favorit saya di dokumenter ini.Â