Mohon tunggu...
Fairuz Niswi Zahiya
Fairuz Niswi Zahiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghadapi Tantangan dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

4 Oktober 2024   14:35 Diperbarui: 4 Oktober 2024   14:48 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/

Pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi setiap insan di dunia. Secara umum, pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan membentuk karakter dan nilai pada individu. Selain itu, pendidikan sebagai upaya untuk membantu seseorang dalam menjalani kehidupannya, siap akan berkontribusi positif pada masyarakat dan membantu dalam menghadapi kemajuan era dan perubahan dunia. Dengan demikian, pendidikan sebagai fondasi penting untuk setiap manusia.

Perubahan dan kemajuan era kini yang kita rasakan berdampak signifikan pada perkembangan berbagai bidang di kehidupan sehari-hari. Perubahan yang signifikan ini tentu memberikan kesempatan atau peluang yang begitu besar dalam peningkatan kualitas pada bidang tersebut, dan juga menjadi solusi atas pemecahan masalah yang sebelumnya belum ditemukan. Akan tetapi, perkembangan saat ini juga menjadi tantangan yang perlu dihadapi karena temuan-temuan nya bisa jadi menjadi sesuatu yang baru. Pada akhirnya tantangan menuntut setiap individu atau kelompok agar dapat berusaha, beradaptasi, dan mengatasi tantangan tersebut. Tantangan juga menjadi kesempatan untuk pengembangan dan pertumbuhan.

Banyaknya perubahan faktor atau aspek yang memengaruhi pada pendidikan sehingga mengalami transformasi yang signifikan. Salah satu perubahan yang ada pada manajemen sekolah yang tentunya perubahan ini didasari atas kebutuhan sesuai dengan kurikulum yang bersifat dinamis, mengikuti kebutuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta globalisasi. Untuk menjawab tantangan perubahan diatas salah satunya dengan pendekatan yang tepat, yaitu manajemen berbasis sekolah (MBS).

Manajemen berbasis sekolah atau MBS ialah sebuah pendekatan yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dalam mengelola sumber daya dan kegiatan pembelajaran. Dengan manajemen berbasis sekolah, sekolah memiliki kebebasan sendiri dalam pengelolaan berbagai aspek pendidikan, baik manajemen keuangan, sumber daya manusia, kurikulum, pengambilan keputusan, program dan kebijakan, dan lainnya yang termasuk di dalam proses pendidikan. Implementasi MBS ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan berbagai pihak, seperti guru, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat.

Dengan adanya transformasi akibat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan globalisasi tentunya memiliki tantangan dan masalah kepada pendidikan. Salah satu nya adalah digitalisasi pendidikan. Dampak perkembangan digitalisasi pendidikan selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif. Dampak negatif nya ialah 1) Adanya digital devide atau kesenjangan akses yaitu pemerataan akses yang tidak seimbang. Seperti yang kita ketahui bahwa kesenjangan akses ini masih menjadi masalah pendidikan hingga detik ini, tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet, khususnya siswa dari keluarga dengan latar belakang ekonomi yang kurang mampu sering kali tertinggal. 2) Kurangnya penguasaan siswa dalam keterampilan dasar, akibat kemajuan teknologi menyebabkan siswa terlalu bergantung pada alat digital dalam menyelesaikan tugas. Karena ketergantungan tersebut, siswa menjadi kurang dalam membaca, menulis, berhitung, serta menghambat siswa dalam berpikir kritis dan kreativitas nya. Siswa kini cenderung mengandalkan pada digital dalam mencari informasi sehingga kemampuan atau keterampilan dalam menganalisa sesuatu tidak berkembang dan pemikiran kritis nya sangat minim. Selain itu akibat kemajuan digitalisasi pendidikan, mempengaruhi pada literasi membaca siswa karena mereka cenderung tidak menyukai untuk membaca buku secara fisik. Dalam hal ini, menyebabkan siswa kurang dalam memecahkan suatu masalah dan siswa kini kurang dalam mengolah informasi sebab terlalu cepat menyimpulkan ketika informasi ditemukan.

Berdasarkan contoh diatas merupakan dampak yang terjadi akibat perubahan teknologi, kini menjadi tantangan di dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu tantangan tersebut perlu dihadapi dan diatasi dengan upaya perbaikan. Dengan pendekatan MBS, diharapkan sekolah dapat mengelola proses pembelajaran berdasarkan strategi, kebutuhan, dan juga upaya perbaikan dengan cara sekolah itu sendiri. Sekolah dapat menyusun dan mengimplementasikan strategi agar dapat mengatasi tantangan di dalam kegiatan pembelajaran.

Beberapa solusi yang dapat dilakukan sekolah ialah dari dampak negatif diatas yang telah dijelaskan, 1) Sekolah dapat memberikan akses bagi siswa baik teknologi maupun internet. Sekolah dapat memfasilitasi sarana prasarana yang memadai agar siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran berbasis digital. Misalkan, sekolah dapat menyediakan layanan internet atau Wifi untuk menunjang proses belajar-mengajar, dan juga perangkat atau alat digital di sekolah agar siswa tetap bisa mengikuti materi pembelajaran di kelas, 2) Agar keterampilan dasar siswa meningkat, maka sekolah dapat menciptakan inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran. Sekolah perlu menerapkan keseimbangan antara pembelajaran berbasis digital dan non-digital. Misalkan, sekolah menyediakan buku-buku fisik sebagai sumber belajar jadi siswa diberikan kesempatan untuk mencari informasi melalui buku bukan hanya sekedar digital saja. Selain itu, untuk memantik berpikir kritis dan analisis sekolah dapat melakukan strategi kerja kelompok. Di dalam kerja kelompok tersebut, siswa dapat menyampaikan pandangan suatu materi satu sama lainnya kemudian mereka akan menyimpulkan atas informasi yang mereka cari berdasarkan pandangan teman-teman kelompoknya. Hal ini tentu memengaruhi pada kemampuan analisis, berpikir kritis, pemecahan suatu masalah dan pengambilan keputusan serta adanya peningkatan literasi membaca dan berkembang secara holistik. Serta strategi ini juga meningkatkan kemampuan sosial siswa yakni kerja sama dan komunikasi. 

Dengan demikian, MBS merupakan pendekatan yang memberikan kebebasan (otonomi) bagi sekolah untuk mengelola manajemen dan proses pembelajaran di sekolah. Dalam menigmplementasikan MBS, terdapat serangkaian atau proses yang perlu dilakukan secara sistematis yakni terdiri dari (1) Melakukan Sosialisasi; (2) Mengidentifikasi Tantangan Nyata Sekolah; (3) Merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekolah (Tujuan Situasional Sekolah); (4) Mengidentifikasi Fungsi-fungsi yang Diperlukan untuk Mencapai Sasaran; (5) Melakukan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat); (6) Menyusun Alternatif Langkah Pemecahan Persoalan; (7) Menyusun Rencana dan Program Peningkatan Mutu; (8) Melaksanakan Rencana Peningkatan Mutu; (9) Melakukan Evaluasi Pelaksanaan; dan (10) Merumuskan Sasaran Mutu. Serta demi mencapainya tujuan dan peningkatan kualitas pendidikan, dalam penerapan MBS diharapkan sekolah dapat menerapkan prinsip-prinsip sebagai pedoman dalam implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS)  terdiri dari: 1) Memiliki Visi, Misi dan Strategi, 2) Berpijak pada Pembagian Kewenangan, 3) Adanya Profesionalisme di Seluruh Bidang, 4) Melibatkan Partisipasi Masyarakat yang Kuat, 5) Membentuk Komite Sekolah dan 6) Adanya transparansi dan Pengelolaan Sekolah. Dan strategi lainnya yang dapat diterapkan ialah program pengembangan dan pelatihan SDM, peningkatan komunikasi, keterlibatan komunitas, perencanaan matang, pengelolaan sumber daya yang efisien, serta monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.

Dengan perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan globalisasi menjadi peluang dan tantangan bagi sekolah. Akan tetapi tantangan dapat diatasi jika sekolah melakukan pendekatan dan strategi yang tepat. Oleh karena itu dengan penerapan MBS yang meliputi adanya tahapan-tahapan yang perlu dilakukan secara sistematis, prinsip yang diterapkan dalam implementasi MBS, melibatkan seluruh stakeholder sekolah, dan strategi lainnya, maka perubahan dan kemajuan yang ada tidak hanya menjadi tantangan tetapi sekaligus menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Penulis:

Fairuz Niswi Zahiya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun