Mohon tunggu...
Fairuz Nadia Wijaya
Fairuz Nadia Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Pemimpi yang menggoreskan tinta.

Hi! Aku Fai. Senang dengan hal berbau seni, merangkai kata, dan menjadi seorang pemimpi. Walau masih sederhana, diriku berharap bisa menjadi inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kekasih Jiwa

6 Februari 2023   18:21 Diperbarui: 6 Februari 2023   18:24 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

'Kekasih jiwa'

Karya : Fairuz N.W

Persamaan yang akan abadi.
Ku nantikan saat-saat ini.
Saat sang cahaya datang dipagi hari.
Dan kembali pulang di senja hari.

Baca juga: Akhir Sebuah Ikatan


Berharap kepada ikatan yang masih menyatu.
Agar sang kelabu tak kembali menggebu.


Izinkan diriku ini...
Menuangkan semua perasaan kepada sang kanvas pemabuk cinta.


Dan meyakinkan diriku...
Bahwa kau tak akan lagi membawa kan sang lara.

Baca juga: Seribu Sosokmu


Mengingat diriku...
Yang pernah membuat keputusan menjadi sebuah perkara.


Akan kah masih dirimu menunggu?
Apakah masih kuat hati ku pertahankan dirimu?


Ku bahkan rela menunggu kata maaf darimu.
Ku bahkan rela membiarkan diriku terombang ambing oleh kecantikan mu.


Hanya kau saja...
Kau lah yang membuat ku ragu sekaligus mabuk terpana oleh pesonamu.


Biarkan aku terus mengagumkan cahaya mu.
Yang selalu bersinar dikala hatiku gusar,
Dan selalu menghangati ku,
dengan kasih sayang yang dirimu berikan untukku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun