Keunikan dari sesi ini adalah bagaimana para pengajar muda tersebut membuat siswa merasa terlibat. Mereka menggunakan alat bantu visual, seperti grafik dan diagram, untuk memperjelas konsep. Tak hanya itu, sesi diakhiri dengan kuis singkat berbasis permainan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang telah diajarkan.
Pendekatan ini berhasil mengubah suasana kelas menjadi lebih hidup. Para siswa yang awalnya canggung dan kurang percaya diri, pada akhir sesi terlihat lebih antusias dan aktif bertanya. Mereka merasa bahwa statistika, yang sebelumnya dianggap rumit, ternyata dapat dipahami dengan cara yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Meningkatkan Antusiasme Siswa Melalui Metode Kreatif
Sesi pengajaran yang dilakukan oleh Nasrun Alqorieb, Putri Violin, dan Widya Metaloka di Yayasan Nurul Iman tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga berhasil memotivasi siswa untuk lebih antusias dalam belajar. Pada awal kegiatan, siswa terlihat kurang percaya diri dan cenderung pasif, terutama saat menghadapi materi matematika dan statistika yang sering dianggap sulit. Namun, melalui pendekatan kreatif dan interaktif, suasana kelas berangsur-angsur berubah menjadi lebih hidup.
Salah satu kunci keberhasilan adalah cara ketiga pengajar muda tersebut melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan permainan matematika berbasis penjumlahan dan materi statistika yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, siswa merasa lebih terhubung dengan pelajaran. Diskusi kelompok, visualisasi data menggunakan grafik, dan kuis berbasis permainan juga memberikan ruang bagi siswa untuk berpartisipasi aktif.
Putri menjelaskan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa takut siswa terhadap matematika. “Kami ingin siswa merasa bahwa belajar itu menyenangkan, bukan tekanan,” ujarnya. Widya menambahkan bahwa penting untuk menjadikan siswa sebagai pusat dari proses belajar, sehingga mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terlibat lebih banyak.
Hasilnya, siswa yang pada awalnya canggung dan tidak antusias, mulai aktif bertanya dan mencoba menyelesaikan soal-soal dengan semangat baru. Beberapa siswa bahkan menyatakan bahwa metode ini membantu mereka memahami konsep yang sebelumnya sulit. “Ternyata belajar statistika bisa semenyenangkan ini,” ujar salah satu siswa.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang interaktif dan relevan dengan pengalaman siswa dapat meningkatkan motivasi belajar secara signifikan. Diharapkan, metode ini dapat diterapkan secara luas untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inspiratif di sekolah-sekolah lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H