Mohon tunggu...
Javierra
Javierra Mohon Tunggu... Editor - Penulis

Hobi mengeksplorasi tempat-tempat baru dan memotretnya sehingga dapat dikenang dan menjadikan inspirasi dikemudian hari Contact person: 0882-6824-8115

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Matematika Inovatif: Mahasiswa UIN Menginspirasi Siswa Sekolah Nurul Iman

10 Desember 2024   15:12 Diperbarui: 10 Desember 2024   15:39 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama siswa yayasan Nurul iman

Keunikan dari sesi ini adalah bagaimana para pengajar muda tersebut membuat siswa merasa terlibat. Mereka menggunakan alat bantu visual, seperti grafik dan diagram, untuk memperjelas konsep. Tak hanya itu, sesi diakhiri dengan kuis singkat berbasis permainan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang telah diajarkan.  

Pendekatan ini berhasil mengubah suasana kelas menjadi lebih hidup. Para siswa yang awalnya canggung dan kurang percaya diri, pada akhir sesi terlihat lebih antusias dan aktif bertanya. Mereka merasa bahwa statistika, yang sebelumnya dianggap rumit, ternyata dapat dipahami dengan cara yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa UIN menggunakan metode pembelajaran melalui lagu
Mahasiswa UIN menggunakan metode pembelajaran melalui lagu

Meningkatkan Antusiasme Siswa Melalui Metode Kreatif

Sesi pengajaran yang dilakukan oleh Nasrun Alqorieb, Putri Violin, dan Widya Metaloka di Yayasan Nurul Iman tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga berhasil memotivasi siswa untuk lebih antusias dalam belajar. Pada awal kegiatan, siswa terlihat kurang percaya diri dan cenderung pasif, terutama saat menghadapi materi matematika dan statistika yang sering dianggap sulit. Namun, melalui pendekatan kreatif dan interaktif, suasana kelas berangsur-angsur berubah menjadi lebih hidup.  

Salah satu kunci keberhasilan adalah cara ketiga pengajar muda tersebut melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan permainan matematika berbasis penjumlahan dan materi statistika yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, siswa merasa lebih terhubung dengan pelajaran. Diskusi kelompok, visualisasi data menggunakan grafik, dan kuis berbasis permainan juga memberikan ruang bagi siswa untuk berpartisipasi aktif.  

Putri menjelaskan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa takut siswa terhadap matematika. “Kami ingin siswa merasa bahwa belajar itu menyenangkan, bukan tekanan,” ujarnya. Widya menambahkan bahwa penting untuk menjadikan siswa sebagai pusat dari proses belajar, sehingga mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terlibat lebih banyak.  

Hasilnya, siswa yang pada awalnya canggung dan tidak antusias, mulai aktif bertanya dan mencoba menyelesaikan soal-soal dengan semangat baru. Beberapa siswa bahkan menyatakan bahwa metode ini membantu mereka memahami konsep yang sebelumnya sulit. “Ternyata belajar statistika bisa semenyenangkan ini,” ujar salah satu siswa.  

Kegiatan ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang interaktif dan relevan dengan pengalaman siswa dapat meningkatkan motivasi belajar secara signifikan. Diharapkan, metode ini dapat diterapkan secara luas untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inspiratif di sekolah-sekolah lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun