Perkembangan teknologi informasi di era digital telah merambah berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Salah satu contoh aplikatif adalah pengembangan sistem informasi berbasis web untuk mengelola Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa, yang merupakan kegiatan wajib di sekolah kejuruan. Dalam artikel ilmiah yang ditulis oleh M. Ro'if, Tri Afirianto, dan Satrio Hadi Wijoyo (2024) di Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), pengembangan sistem informasi PKL untuk SMK Negeri 1 Sumenep menggunakan metode Extreme Programming (XP) telah berhasil meningkatkan efisiensi manajemen kegiatan PKL. Sebelumnya, proses manajemen PKL dilakukan secara manual, yang tidak hanya memakan waktu tetapi juga rentan terhadap kesalahan administrasi. Sistem baru ini tidak hanya berhasil diimplementasikan dengan cepat tetapi juga diadaptasi dengan kebutuhan yang dinamis, seperti yang ditunjukkan oleh tingkat acceptability yang tinggi berdasarkan pengujian System Usability Scale (SUS) dengan skor rata-rata 76,88.
Metode XP dipilih karena karakteristiknya yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan, memungkinkan pengembangan perangkat lunak yang lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan metode tradisional. Dalam konteks pendidikan, kebutuhan sering berubah seiring dengan kebijakan dan perkembangan teknologi, XP menawarkan solusi yang lebih adaptif. Artikel ini memberikan contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengatasi tantangan dalam manajemen pendidikan, khususnya dalam mengelola program PKL yang melibatkan banyak pihak, mulai dari siswa, guru pembimbing, hingga pihak industri. Dengan demikian, sistem informasi berbasis web ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memperbaiki kualitas layanan yang diberikan kepada siswa.
Penggunaan metode Extreme Programming (XP) dalam pengembangan sistem informasi PKL di SMK Negeri 1 Sumenep memberikan beberapa keunggulan yang signifikan. XP adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang menekankan pada siklus iteratif pendek, memungkinkan tim pengembang untuk menerima umpan balik secara cepat dan melakukan penyesuaian yang diperlukan dengan segera. Dalam artikel oleh Ro'if et all. (2024), sistem informasi PKL dikembangkan melalui beberapa iterasi, yang masing-masing melibatkan pengujian menyeluruh seperti unit testing dan acceptance testing. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari 69 test case, seluruhnya berhasil diterima dengan tingkat kesuksesan 100%, menandakan bahwa sistem ini telah memenuhi semua kebutuhan fungsional yang diharapkan oleh pengguna.
Selain itu, XP juga memungkinkan integrasi fitur-fitur baru secara lebih cepat dibandingkan metode tradisional. Misalnya, sistem informasi ini mencakup berbagai fitur seperti pengelolaan data pengguna, pendataan PKL siswa, hingga monitoring dan pelaporan. Dengan metode XP, fitur-fitur tersebut dapat dikembangkan secara bertahap, dengan setiap iterasi fokus pada penyempurnaan aspek tertentu dari sistem. Ini membuat XP sangat cocok untuk proyek-proyek yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi dan memerlukan fleksibilitas dalam pengembangan. Dalam konteks SMK Negeri 1 Sumenep, hal ini sangat relevan mengingat sistem pendidikan yang dinamis dan kebutuhan untuk terus menyesuaikan dengan perkembangan di dunia industri.
Dari sisi penerimaan pengguna, hasil pengujian menggunakan System Usability Scale (SUS) menghasilkan skor rata-rata 76,88, yang berada dalam kategori "Good". Ini menunjukkan bahwa sistem ini diterima dengan baik oleh pengguna, meskipun masih ada ruang untuk peningkatan, khususnya pada antarmuka pengguna dan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Nilai SUS yang berada di atas 70% merupakan indikator bahwa sistem ini dapat diterima secara luas oleh para pengguna, baik itu siswa, guru, maupun pihak industri. Dengan SUS yang menunjukkan tingkat kegunaan yang baik, dapat disimpulkan bahwa sistem ini tidak hanya efisien secara fungsional tetapi juga user-friendly, yang merupakan faktor penting dalam adopsi teknologi baru di lingkungan pendidikan.
Keberhasilan implementasi sistem informasi PKL berbasis web ini juga menunjukkan pentingnya dukungan teknologi dalam manajemen pendidikan. Sebagai contoh, sebelum adanya sistem ini, manajemen PKL dilakukan secara manual, yang menyebabkan berbagai masalah seperti keterlambatan dalam pemrosesan data dan ketidakakuratan dalam pelaporan. Dengan sistem yang baru, proses-proses ini menjadi lebih efisien dan transparan, mengurangi beban kerja administratif serta meningkatkan akurasi data. Hal ini juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik oleh para pengelola sekolah, berdasarkan data yang lebih akurat dan terkini. Implementasi sistem ini di SMK Negeri 1 Sumenep juga dapat menjadi model bagi sekolah lain yang ingin meningkatkan efisiensi manajemen PKL mereka, dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
Pengembangan sistem informasi PKL berbasis website menggunakan metode Extreme Programming (XP) di SMK Negeri 1 Sumenep telah membuktikan bahwa adopsi teknologi informasi yang tepat dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi dan kualitas manajemen pendidikan. Dengan metode XP yang fleksibel dan iteratif, sistem ini mampu beradaptasi dengan kebutuhan yang dinamis, serta memenuhi ekspektasi pengguna sebagaimana dibuktikan oleh skor System Usability Scale (SUS) sebesar 76,88, yang menunjukkan tingkat penerimaan yang baik. Keberhasilan ini tidak hanya berdampak positif pada manajemen kegiatan PKL, tetapi juga memberikan gambaran bahwa penerapan teknologi informasi yang cermat dapat menjadi solusi atas tantangan-tantangan administratif di sektor pendidikan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun hasilnya positif, masih ada ruang untuk peningkatan, khususnya dalam hal antarmuka pengguna dan penyesuaian lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna yang beragam. Pengembangan fitur tambahan dan peningkatan user experience akan sangat berguna dalam mendorong adopsi lebih luas di kalangan pengguna, serta memastikan bahwa sistem ini terus relevan dengan perkembangan kebutuhan di masa depan. Dengan begitu, sistem ini tidak hanya akan menjadi alat bantu yang efisien tetapi juga akan menjadi bagian integral dari upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H