Mohon tunggu...
Faiq Rahmatullah
Faiq Rahmatullah Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa/Unesa

Saya Programming + Multimedia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Radikalisme di Kampus: Ancaman Terhadap Pemikiran Kritis dan Toleransi di Kalangan Mahasiswa

30 November 2024   14:10 Diperbarui: 30 November 2024   14:10 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program edukasi tentang toleransi, pluralisme, dan radikalisasi bisa disampaikan melalui video, infografis, webinar, dan artikel-artikel yang dipublikasikan di platform kampus. Dengan cara ini, mahasiswa dapat menerima informasi yang benar mengenai ancaman radikalisasi, sekaligus memperkuat kesadaran mereka akan pentingnya menjaga harmoni dan kerukunan di dalam masyarakat.

5. Meningkatkan Peran Orang Tua dan Masyarakat

Radikalisasi di kalangan mahasiswa sering kali dipengaruhi oleh kondisi di luar kampus, termasuk keluarga dan masyarakat tempat mereka tinggal. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membina komunikasi yang baik dengan anak-anak mereka, memahami perasaan dan kesulitan yang mereka hadapi, serta memberikan arahan yang bijak untuk membentuk karakter yang kuat.

Selain itu, masyarakat juga memiliki peran penting dalam menangkal radikalisasi. Lingkungan yang suportif, yang mendorong pemahaman antar-individu dengan latar belakang yang berbeda, dapat menciptakan atmosfer yang menumbuhkan sikap saling menghargai dan toleransi. Masyarakat yang kritis terhadap narasi-narasi ekstrem dan intoleran juga dapat mencegah berkembangnya paham-paham radikal di lingkungan sekitar.


Kesimpulan

Radikalisasi di kalangan mahasiswa adalah masalah serius yang mempengaruhi iklim sosial, politik, dan akademik di Indonesia. Fenomena ini bukan hanya merugikan individu yang terlibat, tetapi juga dapat merusak kohesi sosial, merusak citra pendidikan tinggi, dan mengancam stabilitas negara. Oleh karena itu, upaya pencegahan radikalisasi di kalangan mahasiswa harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak --- mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat.

Pendidikan karakter dan kewarganegaraan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip toleransi dan keberagaman, pengawasan yang baik terhadap kegiatan mahasiswa, serta kolaborasi dengan pihak keamanan dan masyarakat adalah langkah-langkah penting yang harus dilakukan untuk menanggulangi masalah ini. Di sisi lain, mahasiswa sendiri perlu diberdayakan untuk berpikir kritis, terbuka, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.

Dengan upaya bersama, Indonesia dapat menghindari ancaman radikalisasi di kalangan mahasiswa, sehingga menciptakan kampus-kampus yang aman, inklusif, dan produktif. Dengan demikian, kita dapat membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga matang dalam berpikir dan bertindak, serta siap untuk menyongsong masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun