"Oleh karena itu, upaya pencegahan radikalisme dilakukan di eksternal atau masyarakat, dan di internal kampus," sebut Rektor Lukman, Jumat (12/1/2024).
Rektor UIN Datokarama, menguraikan salah satu strategi pencegahan radikalisme yang harus dilakukan ialah menguatkan moderasi beragama di kalangan masyarakat dan mahasiswa.
Hal ini, sebut dia, diawali dengan riset pemahaman dan pengamalan empat indikator moderasi beragama meliputi komitmen kebangsaan, anti kekerasan, toleransi, dan penerimaan terhadap budaya lokal, di tingkat masyarakat dan mahasiswa.
"Untuk mahasiswa, bukan hanya bagi mahasiswa baru, tetapi semua mahasiswa," ujarnya.
Hasil riset akan ditindak lanjuti dalam bentuk program penguatan, untuk mewujudkan masyarakat dan mahasiswa moderat.
"Di sinilah UIN dan Densus 88 bekerja sama untuk melakukan pembinaan masyarakat dan mahasiswa," sebutnya.
Kepala Tim Unit Idensos Satgas wilayah Sulteng Kompol Sugiyono berharap pencegahan radikalisme dapat dilakukan bersama - sama dengan UIN Datokarama di tingkat mahasiswa.
"Bersama - sama melakukan sosialisasi.Â
Dan bekerja sama untuk mencegah teror," ujarnya Sugiono dalam pertemuan tersebut.
Sugiyono mengatakan pencegahan radikalisme harus dilakukan. Agar masyarakat dan mahasiswa tidak terpapar faham radikalisme.
Menurut dia, melalui sinergi Densus 88 dengan UIN Datokarama, maka akademisi UIN dapat membuat artikel - artikel yang berisikan tentang bahaya gerakan kelompok radikal dan ciri hasutan mereka, agar masyarakat dan mahasiswa bisa memahami dan mengenal ciri mereka.