Jombang, 03 Mei 2024
Dengan adanya Momentum Hari Bumi MI Negeri 1 Jombang mengadakan dua kegiatan yakni "Gema Hijas" dan "Gema Sajadah". Kedua acara ini bertujuan untuk meningkatkan peran siswa dan siswi dalam menjaga lingkungan sekitar. Kegiatan ini juga sejalan dengan program dari Kementerian Agama (Kemenag) yang menekankan bahwa madrasah perlu memiliki kepedulian yang besar tidak hanya kepada sesama manusia tapi juga kepada alam semesta.
Gema Hijas (Gerakan Madrasah Hijau dan Asri) dimulai dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah dengan petugas apel yakni Mahasiswa Asistensi Mengajar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Apel pagi ini bertujuan untuk memberikan pengarahan mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan.
Setelah apel, para siswa bersama wali kelas masing-masing melakukan penanaman seribu pohon di area sekolah. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah penghijauan di lingkungan sekolah serta memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang cara menanam dan merawat pohon. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian bibit pohon kepada warga sekitar sekolah. Bibit yang dibagikan terdiri dari berbagai jenis tanaman. Tujuan dari pembagian bibit ini adalah untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan serta mempererat hubungan antara sekolah dan warga sekitar.
Kegiatan Gema Hijas di MI Negeri 1 Jombang ini selaras dengan program Kementerian Agama (Kemenag) yang menekankan pentingnya pendidikan karakter berbasis agama dan lingkungan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, MI Negeri 1 Jombang berharap dapat terus mendidik siswa untuk menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki akhlak yang baik.
Gema Sajadah (Gerakan Madrasah Sampah Jadi Sedekah) Setelah apel, seluruh siswa bersama-sama melakukan pengumpulan sampah di sekitar lingkungan sekolah. Setiap kelas dikoordinir oleh wali kelas masing-masing untuk memastikan semua sampah dapat dikumpulkan dengan baik. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membersihkan lingkungan sekolah tetapi juga untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan dan memilah sampah. Seluruh siswa MI Negeri 1 Jombang membawa sampah yang bisa di daur ulang, contohnya : sampah kaca, plastik, kertas, dan logam. Sampah tersebut dikumpulkan di halaman sekolah dan dibawa ke Kemenag Jombang untuk di daur ulang.
Seluruh sampah tersebut dikumpulkan sebanyak 3,5 ton sampah dari 289 titik madrasah/Lembaga dengan nilai rupiah sebesar Rp.10.002.500,-. Terselenggaranya Gema Sajadah merupakan inovasi dari Kemenag Jombang berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) Kabupaten Jombang, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jombang.
PJ. Bupati Jombang mengatakan permasalahan lingkungan adalah tantangan nyata yang sedang kita hadapi saat ini, tidak hanya di kabupaten jombang, melainkan di seluruh dunia. Ia mengatakan banjir, longsor, kekeringan akibat perubahan iklim, dan permasalahan sampah harus ditangani Bersama. Hal ini bukan hanya tugas dari pemerintah daerah, tetapi juga Masyarakat, termasuk Lembaga Pendidikan.
Gema Sajadah ini adalah Gerakan madrasah yang ingin agar bisa mengelola sampah jadi sedekah. Kalau selama ini problem besar adalah pada sampah, maka melalui Gerakan tersebut sampah bisa bermanfaat. Potensi dari sampah sangat luar biasa, semoga kegiatan tersebut menjadi kegiatan yang terstruktur, sistematis,, dan masif sehingga melalui sedekah sampah, akan dapat membantu Lembaga-lembaga Pendidikan yang membutuhkan bantuan.
Melalui kegiatan Gema Sajadah ini MI Negeri 1 Jombang mempunyai peran serta terkait pengelolaan sampah dengan adanya program Gema Sajadah. Sampah yang selama ini tidak berguna di lingkungan sekitar, di madrasah maupun di rumah, justru bisa menjadi sedekah. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Upaya dalam mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis agama dan lingkungan.
