Mohon tunggu...
KKN KOLABORASI 162
KKN KOLABORASI 162 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Kolaborasi 162 merupakan salah satu kelompok KKN yang beranggotakan 14 orang mahasiswa dari berberapa universitas yakni Universitas Jember, Universitas PGRI Argopuro, Poltekkes Jember, Universitas dr. Soebandi dan IAI AL-Qodiri. Kelompok KKN 162 berdedikasi untuk mengembangkan dan memajukan masyarakat di desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember yang dilakukan selama 40 hari mulai tanggal 17 Juli hingga 25 Agustus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Kolaborasi 162 Melakukan Kunjungan ke Salah Satu UMKM terbesar di Desa Kemuning Lor

13 Agustus 2023   20:25 Diperbarui: 13 Agustus 2023   21:29 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Selasa (8 Agustus 2023), mahasiswa KKN Kolaborasi 162 melakukan kunjungan lapang ke salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terbesar di Desa Kemuning Lor. Menurut penuturan Ibu Lilik selaku perangkat desa, UMKM terbesar di Desa Kemuning Lor adalah Keripik Singkong Pak Jumairi, Bakso Kabut Bu Juhairiah dan Mie Nyaman.

Pada kali ini, mahasiswa KKN Kolaborasi 162 memperoleh kesempatan untuk mengunjungi UMKM Keripik Singkong Pak Jumairi di Dusun Rayap Desa Kemuning Lor. Kunjungan tersebut dilakukan agar mahasiswa dapat menganalisis kondisi secara langsung di lapang.

UMKM Keripik Singkong Pak Jumairi merupakan UMKM yang cukup berkembang pesat dan terkenal. Hal tersebut terbukti dari banyaknya reseller yang datang setiap hari. "Dalam sehari kami bisa memproduksi sebanyak 1kwintal singkong yang nantinya diolah menjadi 2 rasa, yaitu rendaman dan juga ori. Kami biasanya tidak memasarkan langsung ke konsumen tetapi banyak reseller yang datang langsung ke kami" tutur Pak Jumairi

Menurut Pak Jumairi, singkong sebagai bahan baku utama sangat mudah didapatkan karena petani disekitar wilayahnya banyak yang menanam singkong. Harga 1 kg singkong dihargai seharga Rp. 2.000,- harga tersebut diambil dari pengepul singkong didaerahnya. Omset dari penjualan singkong selama 1 hari berkisar Rp. 1.500.000,- .

Proses produksi keripik singkong dilakuan melalui beberapa tahap produksi. Tahap pertama dimulai dari pengupasan dan pencucian, kemudian dilanjutkan dengan perendaman menggunakan air sementara untuk varian original langsung ke tahap selanjutnya tanpa melalui tahap perendaman. Tahapan selanjutnya yakni proses pemotongan menggunakan alat sederhana yang dirancang sendiri. Setelah itu, singkong yang telah dipotong siap untuk digoreng hingga berwarna keemasan. Tahap terakhir yakni proses pengemasan oleh reseller. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Penanggung Jawab program kerja UMKM, KKN Kolaboratif 162 Moh Afifun mengatakan "Harapan kami dengan adanya kunjungan, mahasiswa KKN dapat memberikan sinergi yang mampu berperan dalam tumbuhnya perekonomian dan menambah wawasan. Semoga keripik singkong Pak Jumairi menjadi produk lokal yang berkembang dan bertahan di jaman serba digital ini."

Nantikan program kerja Mahasiswa KKN Kolaboratif 162 selanjutnya dengan mewujudkan perubahan dan pengembangan yang lebih baik di Desa Kemuning Lor.

#UniversitasJember # UDS #Unipar # PoltekesJember #IAI-AlQodiri 

#Mahasiswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun