CIGOMBONG, BOGOR - Total dari 6 ruang kelas, kini tinggal 3 kelas yang masih aktif digunakan di SD Negeri Ciadeg 01 Kecamatan Cigombong, Bogor, Jawa Barat. Sebagian bangunan sekolah ini di bongkar karena terkena proyek double track KA Bogor-Sukabumi.
248 Murid SD Ciadeg 01 ini pun harus belajar secara bergantian, selama kurang lebih dua bulan terakhir. Karena sekolah hanya mempunyai 3 kelas yang masih bisa untuk digunakan.
Adanya pembagian dua waktu untuk KBM, merupakan solusi sementara untuk mengatasi kondisi ini. Kelas 1,2,3 berangkat pagi sedangkan kelas 4,5,6 berangkat siang.
Ia menjelaskan bahwa kondisi ini mengakibatkan proses belajar kurang efektif karena kurangnya waktu KBM, dan konsentrasi murid pun menjadi terganggu. Namun semua guru di SD Negeri Ciadeg 01 selalu mengupayakan yang terbaik, agar proses belajar mengajar tetap berjalan secara efektif.
Kondisi ini juga membuat ketidakluasan proses KBM. SD Negeri Ciadeg 01 tidak bisa lagi melaksanakan upacara, yang rutin diadakan setiap hari senin, karena lahan yang terbatas. untuk saat ini jumlah toilet juga terbatas, hanya terdapat 2 toilet untuk menampung 248 Murid.
Harapannya hanya satu agar kondisi ini cepat berakhir dan pembangunan lokasi baru dapat cepat terselesaikan. Supaya murid dapat belajar dengan nyaman dan efektif kembali.
Tidak hanya bangunan sekolah, rumah dan kantor desa pun terkena proyek ini. namun warga hanya bisa pasrah, karena memang tanah tersebut bukan milikannya.
"Meskipun sudah puluhan tahun menempati bangunan ini, namun kondisi ini mengaharuskan warga untuk pindah. Alhamdulilah saya sudah mempunyai tempat baru untuk ditinggali, harapan saya semoga semuanya berjalan dengan lancar, sekolah dan aktifitas yang lainnya bisa berjalan secara normal kembali" Tutur Isah, salah satu warga Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Jawa Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H