Mohon tunggu...
faiq muhammad
faiq muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

sabar dan tulus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu Sosial Ekonomi

22 Agustus 2023   10:00 Diperbarui: 22 Agustus 2023   10:06 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan yang terjadi di Indonesia mengenai Pembukaan UUD 1945; Permasalahan yang pertama yaitu kesenjangan sosial ekonomi dan ketidakadilan yang kronis, ketidakmampuan dalam mengelola perkembangan arus globalisasi dan implikasinya terhadap kondisi makro di dalam negeri (Gultom et al., 2023). Berawal dari amanah Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945, tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah: Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Tujuan negara inasca pengakuan kedaulatan, bangsa Indonesia mengalami masalah politik pecah-belah (devide et impera) yang dilakukan oleh kaki tangan bekas kolonial Belanda. Sejak tahun 1950 hingga 1959 bangsa Indonesia mengisi kemerdekaaan dengan pembangunan kebangsaan dan semangat nasionalisme. Di masa ini perekonomian, masih diwarnai oleh kegiatan ekonomi tradisional dan sangat tergantung dengan aktivitas pertanian. Pembangunan belum dapat berjalan dengan komprehensif, karena pemerintahan yang silih berganti. Hikmah yang menonjol di periode ini adalah bangsa Indonesia belajar memahami nilai-nilai demokrasi dan persatuan.

Dalam menghadapi ketidakseimbangan sosial-ekonomi, beberapa negara mungkin cenderung mengambil langkah-langkah proteksionis untuk melindungi kepentingan nasional mereka. Hal ini dapat mengakibatkan konflik perdagangan internasional dan pembatasan kebebasan ekonomi dalam uplementasi kebebasan berbangsa dalam aspek sosial ekonomi, terdapat sejumlah tantangan yang mengindikasikan bahwa visi ini belum sepenuhnya tercapai.

Contoh
Kecemburuan sosial
Kecemburuan sosial bisa berupa bentuk keinginan memiliki barang yang orang lain miliki, seperti handphone merek tertentu. Tas, sepatu atau baju dengan merek (Brand) yang ternama & diproduksi dalam jumlah yang sedikit demi menjaga harga tinggi dari barang tersebut. Dan semua kecemburuan sosial dalam bentuk materi seperti itu wajar saja terjadi, dalam kadar yang masih terkontrol. Kadar yang masih wajar sebagai kecemburuan berdasar padagan temannya tersebut, si anak gadis melakukan hal negatif semisalnya menjual diri atau menjual barang haram atau hal negatif lainnya karena mengejar kesombongan itu Masalah kecemburuan sosial ini dapat dirasakan dan telah banyak dibicarakan oleh masyarakat seperti pembicaraan para pekerja sosial, lembagalembaga pendidikan, tulisan-tulisan di media massa, hingga masyarakat miskin itu sendiri. Namun sejauh ini belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mengungkap masalah kecemburuan sosial atas keberadaan PKH. Karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan kecemburuan sosial Masyarakat Non Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dengan membatasinya pada salah satu Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur yaitu di Kecamatan Selong dengan dugaan awal berdasarkan observasi lapangan diduga ada kecemburuan sosial masyarakat non penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur.

Tumpang Tindih Kebijakan dan Ketidakjelasan Prioritas
Implementasi kebebasan berbangsa dalam konteks sosial ekonomi sering kali terhambat oleh tumpang tindih kebijakan dan ketidakjelasan prioritas. Pemerintah sering meluncurkan berbagai program pembangunan, tetapi keberlanjutan dan dampak jangka panjang sering kali tidak terjamin. Kurangnya koordinasi antara berbagai lembaga dan kementerian bisa mengakibatkan sumber daya yang terfragmentasi dan tidak efisien

DAFTAR PUSTAKA
JUHAD, H. MOH. J. (2021). ANALISIS KECEMBURUAN SOSIAL MASYARAKAT NON PENERIMA MANFAAT PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN SELONG LOMBOK TIMUR. CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan, 1(2), 1--7. https://doi.org/10.51878/cendekia.v1i2.106
Gultom, A. A., Rantina, M., & Santoso, G. (2023). Jurnal Pendidikan Transformatif ( Jupetra ) Konsep Pendidikan: Kajian Singkat Menurut Perspektif Anies Rasyid Baswedan Jurnal Pendidikan Transformatif ( Jupetra ). 02(02), 103--107.
Kharunissa, S. N., & Santoso, G. (2023). Jurnal Pendidikan Transformatif ( Jupetra ) Kebermaknaan ( P5 ) Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Dimensi Kebhinekaan Global Di Kelas I SDN Jati Pulo 05 Pagi Jurnal Pendidikan Transformatif ( Jupetra ). 02(02), 127--140.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun