GAMBARAN STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ)
Kesehatan, sebagai kebutuhan dasar individu, tidak hanya terkait dengan dimensi fisik, tetapi juga dengan kesehatan mental. Gangguan mental timbul karena ketidakstabilan fungsi psikososial individu, meskipun ada kasus yang berkaitan dengan kelainan fungsi fisik atau neurologis tertentu. Kesehatan mental sulit untuk diamati secara nyata, sehingga seringkali kurang mendapat perhatian dari masyarakat (Herdiyanto et al., 2017). Orang dengan gangguan jiwa, yang disingkat sebagai ODGJ, mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan emosi yang terwujud dalam gejala dan perubahan perilaku yang signifikan, mengakibatkan penderitaan dan hambatan dalam aspek ekonomi dan sosial (Kemenkes, 2014).
Pengertian Stigma Masyarakat terhadap ODGJ:
Stigma adalah respons negatif dari orang lain yang dapat merusak identitas normal seseorang. Reaksi ini berakar pada prasangka individu (Goffman, 1963 dalam Sewilam et al., 2015). Stigma adalah label atau capan yang diberikan orang lain kepada seseorang yang dianggap berbeda atau bahkan berbahaya oleh lingkungan sekitar (Stuart, 2016). Stigma adalah atribut negatif yang melekat pada individu karena dipengaruhi oleh lingkungannya (KBBI). Jones mengungkapkan bahwa stigma melekat pada seseorang dengan karakteristik yang tidak diinginkan dan memberi capan negatif (Gilang Purnama, dkk., 2016). Dengan kata lain, stigma adalah persepsi negatif yang masyarakat berikan kepada individu yang memiliki label atau identitas tertentu.
Dampak Stigma Masyarakat terhadap ODGJ:
Stigma dalam lingkungan dapat menghambat individu atau klien untuk beradaptasi bahkan jika kondisi kesehatannya sudah membaik, yang pada gilirannya memengaruhi proses penyembuhan. Dampak utama dari stigma adalah kemungkinan kambuhnya penyakit pada individu tersebut. Anggota keluarga klien juga sering mengalami dampak negatif dari stigma. Beberapa faktor, termasuk pendidikan rendah, dapat mempengaruhi pemberian stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa. Pemahaman terbatas karena pendidikan rendah, ditambah dengan pandangan buruk terhadap ODGJ, dapat menyebabkan pandangan negatif (Setiawan Lilik, 2019). Dampak atau konsekuensi dari stigma adalah sebagai berikut (Stuart, 2016):
a.Orang yang mengalami stigma cenderung menyembunyikan gejala yang dirasakannya.
b.Stigma dapat memperlambat proses terapi.
c.Stigma bisa mendorong individu menghindari terapi yang efektif atau mengabaikan pengobatan yang teratur.
d.Stigma dapat menyebabkan isolasi individu dan keluarga pasien gangguan jiwa dari masyarakat.
e.Stigma dapat merendahkan harga diri dan kemampuan untuk merawat diri sendiri pada pasien gangguan jiwa.
f.Stigma bisa menghambat akses pasien gangguan jiwa terhadap perawatan kesehatan berkualitas.
g.Stigma berdampak negatif pada perilaku petugas kesehatan.
h.Stigma dapat memperburuk tingkat penyakit.
i.Stigma dapat mengurangi respon masyarakat terhadap gangguan jiwa.
j.Stigma, ketidakpahaman, dan ketakutan terhadap gangguan jiwa juga terkait dengan agen pemberi pelayanan kesehatan jiwa dan penerima pelayanan, yang sering kali adalah kelompok minoritas sosial, orang miskin, atau lanjut usia. Berbeda dengan kondisi fisik, gangguan jiwa cenderung mengganggu orang lain dan membuat mereka ingin menjauh (Stuart, 2016).
Upaya Mengatasi Stigma:
Pemberian edukasi efektif dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stigmatisasi terhadap ODGJ, yang dapat berdampak negatif pada penderita. Pengetahuan yang benar dan persepsi yang baik tentang ODGJ dapat membantu dalam kesembuhan pasien. Harapan penulis adalah agar tulisan ini dapat menjadi panduan bagi keluarga dan masyarakat dalam memahami pentingnya menghindari stigmatisasi pada pasien ODGJ. Selain itu, penulis juga mendorong upaya terus-menerus dalam edukasi terkait stigmatisasi oleh pihak kesehatan dan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Aristawati, E., Cahyono, B. D., & Huda, N. (2022). EDUKASI PADA MASYARAKAT DALAM UPAYA MENGATASI STIGMATISASI PADA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH PERTANIAN MOJOPARON KABUPATEN PASURUAN.
SUJANA, A. F. N. (2020). STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA.
Mane, G., Kuwa, M. K. R., & Sulastien, H. (2022). GAMBARAN STIGMA MASYARAKAT PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ). Jurnal Keperawatan Jiwa, 10, 185--192.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H