Mohon tunggu...
Faiq AhmadJiddan
Faiq AhmadJiddan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menulis karya tulis yang menarik menjadi tujuan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melampaui Batas: Kisah Aria dan Gunung Everest

22 Mei 2024   08:22 Diperbarui: 22 Mei 2024   08:34 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil di Nepal, tinggal seorang wanita muda bernama Aria. Sejak kecil, Aria telah terpesona oleh keindahan Gunung Everest yang megah. Setiap kali melihat puncak tertinggi di dunia itu dari jendela rumahnya, ia merasa seakan-akan panggilan dari gunung itu memanggil namanya.

Meskipun dianggap tidak mungkin oleh banyak orang di desanya, Aria memutuskan untuk mengejar mimpinya: mendaki Gunung Everest. Ia bekerja keras untuk mengumpulkan uang dari pekerjaannya sebagai pemandu lokal untuk mendaki gunung-gunung sekitar, serta dari sumbangan dari orang-orang yang percaya padanya.

Perjalanan menuju Everest bukanlah hal yang mudah. Aria harus menghadapi tantangan fisik dan mental yang luar biasa. Namun, setiap kali dia merasa lelah atau ragu, dia kembali mengingat panggilan yang begitu kuat dari puncak Everest.

Saat akhirnya tiba di kaki Gunung Everest, Aria merasa campuran antara kegembiraan dan ketakutan. Namun, dengan tekad yang bulat, ia mulai mendaki. Setiap langkah membawanya lebih dekat pada impian masa kecilnya.

Selama pendakian, Aria bertemu dengan berbagai rintangan, termasuk cuaca buruk dan kondisi medan yang ekstrim. Namun, dia tidak pernah menyerah. Dia terus maju, dengan tekad yang tak tergoyahkan.

Akhirnya, setelah perjuangan yang panjang dan melelahkan, Aria mencapai puncak Everest. Di sana, di atas dunia, dia merasakan kebahagiaan dan kepuasan yang tidak terlukiskan. Dia melihat ke bawah, mengingat perjalanan yang telah dia tempuh, dan menyadari bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita bersedia bekerja keras dan mempercayai diri sendiri.

Ketika Aria kembali ke desanya, dia tidak hanya membawa cerita tentang pendakian epiknya, tetapi juga inspirasi bagi semua orang di sekitarnya. Dia membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat dan keyakinan pada diri sendiri, kita bisa melampaui batas-batas yang sebelumnya dianggap tidak mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun