Ya, Konflik yang ditawarkan dalam buku Animal Farm memang sangat menarik. Pertikaian antara Snawball dan Napoleon justru menyebabkan kebingungan dikalangan penghuni perternakan. Perbedaan pendapat dan pandangan membuat kedua penguasa ini saling sikut menyikut.
Orwell menggambarkan realitas politik kekuasaan ke dalam dunia binatang sungguh mengesankan. Tak hanya itu, Orwell juga berhasil menciptakan berbagai karakter dengan sifat uniknya masing-masing. Akan ada binatang yang akan membuat pembaca gemas, geram, dan miris. Karakter-karakter tersebut dikembangkan dengan sangat luar biasa oleh Orwell. Sehingga, sukses memberi warna tersendiri untuk jalan cerita dan kesan tersendiri untuk pembacanya.
Cerita juga dibangun dengan perlahan-lahan tapi pasti. Walau tak dapat dipungkiri, bab akhir terasa sedikit terburu-buru. Untungnya, paragraf penghabisan berhasil membuat kesan yang mendalam dan juga merangkum keseluruhan cerita dengan baik.
Ya, Animal Farm memang novel yang melintasi zaman. Tak berlebihan rasanya jika saya katakan novel yang satu ini akan terus dibaca untuk beribu tahun kedepan. Tak hanya menjadi cerminan sejarah kelam, novel ini juga bias menjadi cerminan untuk masa kini dan mendatang. Novel ini dapat dinikmati segala umur dengan penafsirannya masing-masing.
Jika yang membaca novel ini ialah siswa SD. Mereka akan mengira Animal Farm hanya berkisah tentang binatang jahat dan binatang baik. karena novel ini memang dinarasikan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Dan bagi kamu yang sudah sedikit banyak belajar sejarah, politik, atau teori kekuasaan, kamu akan menikmati novel ini dengan perspektif yang lebih luas: bagaimana dalam meraih kekuasaan mutlak atau otoriter, para pemimpin yang selalu membodohi, membohongi, dan mencuci otak masyarakatnya. Inilah sebuah kejeniusan orwell dalam membuat karya, ia menuangkannya dengan tegas tapi memiliki kata yang lentur dan mudah dicerna.
Animal Farm ini merefleksikan Revolusi Rusia. Animal Farm menggambarkan sebuah pemberontakan rakyat yang dipimpin oleh orang revolusioer untuk kehidupan yang lebih baik dan merdeka. Tetapi setelah pemberontakan itu berhasil, rakyat itu justru dikhianati oleh orang-orang yang selama ini mereka panuti. Tidak dapat dihindari, manusia punya peluang untuk korup. Semakin besar kuasa, semakin besar peluang tersebut terjadi. Buku ini adalah sebuah kritikan terhadap pemerintahan Stalin disaat revolusioner Uni Soviet.
Oleh karena itu, saya sangat merekomendasikan novel yang satu ini untuk kalian para calon pemimpin masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H