Mohon tunggu...
faiq fahrurozy
faiq fahrurozy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bordeline Personality Disorder (Gangguan Kepribadian Ambang)

3 Mei 2019   23:14 Diperbarui: 3 Mei 2019   23:21 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan kepribadian ambang adalah penyakit mental yang ditandai oleh pola suasana hati, citra diri, dan perilaku yang beragam. Gejala-gejala ini sering mengakibatkan tindakan impulsif dan masalah dalam hubungan sosial. Orang dengan gangguan kepribadian ambang mungkin mengalami episode kemarahan, depresi, dan kecemasan yang hebat yang dapat berlangsung dari beberapa jam hingga berhari-hari.

               Orang-orang dengan gangguan kepribadian ambang mungkin mengalami perubahan suasana hati dan menunjukkan ketidakpastian tentang bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri dan peran mereka di dunia. Akibatnya, minat dan nilai mereka dapat berubah dengan cepat.

Orang dengan gangguan kepribadian ambang juga cenderung melihat hal-hal secara ekstrem, seperti semua baik atau buruk. Pendapat mereka tentang orang lain juga bisa berubah dengan cepat. Seseorang yang dilihat sebagai teman suatu hari dapat dianggap sebagai musuh atau pengkhianat di hari berikutnya. Pergeseran perasaan ini dapat menyebabkan hubungan yang intens dan tidak stabil.

               Gangguan kepribadian ambang memunculkan tanda atau gejala. Gejala tersebut antara lain yaitu (1) menghindari sebuah kenyataan dan mudah kehilangan kepercayaan diri. (2) Hubungan terlalu intens dan tidak stabil dengan keluarga, teman, dan orang yang dicintai. (3) Suasana hati mudah berubah, agresif, dan sulit mengendalikan marah atau mudah marah. (4) Kesuliatan mempercayai, yang terkadang disertai oleh ketakutan irasional terhadap niat orang lain. (5) Perasaan disosiasi, yaitu perubahan kesadaran mendadak yang mempengaruhi memori dan identitas.

               Tidak semua orang dengan gangguan kepribadian ambang mengalami setiap gejala. Beberapa individu hanya mengalami beberapa gejala, sementara yang lain memiliki banyak gejala. Gejala dapat dipicu oleh peristiwa yang tampaknya biasa. Misalnya, orang dengan gangguan kepribadian ambang mungkin menjadi marah dan tertekan karena pemisahan kecil dari orang yang mereka kenal dekat, seperti bepergian dalam perjalanan bisnis. Tingkat keparahan dan frekuensi gejala dan berapa lama mereka akan bervariasi tergantung pada individu dan penyakit mereka

            Penyebab gangguan kepribadian borderline belum jelas, tetapi penelitian menunjukkan bahwa genetika, struktur dan fungsi otak, dan faktor lingkungan, budaya, dan sosial memainkan peran, atau dapat meningkatkan risiko untuk mengembangkan gangguan kepribadian borderline.

            Peran keluarga dan orang terdekat dari pendirita gangguan ini memiliki andil besar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk membantu seseoang dengan gangguan ini. (1) Tawarkan dukungan emosional, pengertian, kesabaran, dan dorongan atau motivasi. Perubahan bisa sulit dan menakutkan bagi orang-orang dengan gangguan kepribadian ambang, tetapi mungkin bagi mereka untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. (2) Pelajari tentang gangguan mental, termasuk gangguan kepribadian ambang, sehingga Anda dapat memahami apa yang dialami oleh orang dengan gangguan tersebut. (3) Dorong orang yang Anda cintai yang sedang dalam perawatan untuk gangguan kepribadian ambang untuk bertanya tentang terapi keluarga. (4) Carilah konseling untuk diri anda sendiri dari seorang terapis/psikoterapi. Sehingga tindakan yang anda berikan kepada penderita tepat dan berpedoman pada aturan penyembuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun