Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayahku Hebat

14 Oktober 2024   19:49 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:07 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayahku Hebat

Cerita Anak Faiq Aminuddin

Budi punya dua paman. Namanya Usman dan Lukman. Budi biasa memanggilnya Man Usman dan Man Lukman. Man Usman sudah berkeluarga dan tinggal di Kota Semarang. Sedangkan Man Lukman masih tinggal bersama Kakek Amin di desa. Pak Bagus, ayah Budi juga tinggal di desa. Pak Bagus dan Kakek Amin tinggal di desa yang sama. Nama desanya Banyumanis.

Di desa Banyumanis ada bangunan kuno yang bersejarah, yaitu benteng Portugis Jepara. Benteng ini dibangun sekitar 300an tahun yang lalu yaitu pada masa kerajaan Mataram. Budi sudah beberapa kali ikut keluarga Man Usman jalan-jalan ke benteng Portugis. Kadang hanya foto-foto di depan gerbang, kadang sampai masuk ke lokasi wisata.

Sebentar lagi Man Lukman menikah. Budi sangat senang karena Man Usman akan pulang kampung dan bawa banyak oleh-oleh. Biasanya, Man Usman membawa tiga kotak lumpia. Satu kotak untuk keluarga Budi. Satu kotak untuk keluarga Kakek Amin. Satu kotak lagi untuk dibagikan kepada beberapa tetangga Kakek Amin.

Biasanya, saat pamitan kembali ke kota, Man Usman memberi Budi uang. Paman Usman memang kaya. Budi pernah diajak ayahnya ke rumah Man Usman. Rumahnya bagus, berlantai dua dan ada garasi mobilnya. Mobil Man Usman keren. Warnanya hitam mengkilap.

Budi pernah diajak Man Usman keliling kota Semarang bersama sepupunya. Mereka bertiga tidak hanya naik mobil keliling kota tapi juga mampir ke bandara Ahmad Yani. Budi senang sekali karena bisa melihat pesawat terbang dari jarak yang lumayan dekat.

Di halaman rumah Budi juga ada garasi mobil. Tidak hanya garasi tapi juga ada mobilnya. Tapi itu bukan mobil ayah Budi. Mobil putih itu bertuliskan "Mobil Siaga Desa". Ya, Pak Bagus adalah sopir mobil siaga. Budi hanya satu kali ikut naik mobil siaga. Saat itu pak Bagus mengantar kakek Amin ke rumah sakit. Tentu saja naik mobil siaga tidak seenak naik mobil Man Usman.

Paman Usman punya satu anak laki-laki. Namanya Adi. Usianya sama dengan Budi. Bu Siti, ibu Budi, pernah cerita kalau Adi dan Budi sama-sama lahir di bulan November. Adi lahir pada tanggal lima sedangkan Budi lahir pada tanggal lima belas. Lima belas dikurangi lima sama dengan sepuluh (15 - 5 =10). Jadi, umur mereka hanya selisih sepuluh hari.Jadi, Adi lebih tua sepuluh hari daripada Budi. Walaupun begitu Budi memanggilnya dik Adi.

Menurut Budi, Dik Adi sangat beruntung karena orang tuanya kaya. Rumahnya mewah. Mobilnya bagus. HPnya canggih. Mainannya banyak. Adi punya robot mainan, mobil remot, lego, rubik, topeng dan pakaian super hero dan masih banyak lagi mainan yang lain.

"Bapak kakaknya Man Usman, kan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun