Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Muntah Darah

7 Oktober 2024   11:53 Diperbarui: 7 Oktober 2024   11:57 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu dokter tersenyum sambil mengajak pak lurah menuju ke meja dokter. Ani dan ibu tidak mendengar mereka sedang bicara apa. Beberapa saat kemudian, pak lurah menghampiri Ani dan ibu.

"Maaf, bu. Biar lebih aman, Ani kita bawa ke rumah sakit," usul pak lurah.

Ibu sangat terkejut. Ibu pun mengajak pak lurah menjauh dari Ani.

"Apakah Ani sakit parah?"

"Semoga saja tidak," jawab pak Lurah. "Tapi agar lebih aman, perlu dilakukan CT Scan."

Ibu tidak tahu apa itu CT Scan.

"Saya ikut saran pak lurah dan bu dokter saja. Yang penting anak saya selamat."

Beberapa saat kemudian bapak datang. Bapak naik mobil siaga desa. Bapak juga setuju dengan saran pak lurah. Maka Ani pun dirujuk kerumah sakit di kota kabupaten. Ani, ibu dan bapak naik mobil siaga desa. Adapun pak lurah minta maaf tidak bisa ikut menemani.

"Semoga lekas sembuh ya, Nak..." kata pak lurah sambil memberikan beberapa lembar uang ke tangan Ani.

"Terima kasih, Pak Lurah," jawab Ani sambil tersenyum.

"Aduh!" Ani meringis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun