Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Payung Pelangi

7 Oktober 2024   15:10 Diperbarui: 7 Oktober 2024   15:12 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Payung Pelangi

Cerita Anak Faiq Aminuddin

Namanya Siti tapi biasa dipanggil Tika. Nama lengkapnya sih Siti Karimah. Kok bisa dipanggil Tika, sih? Oh ternyata Tika adalah gabungan dari TI dari siTI dan KA dari KArimah.

Gadis kecil berambut keriting itu ingin bisa terbang seperti burung. Tika punya teman. Namanya Budi. Iya Budi saja. Namanya hanya satu kata, Budi. Tidak ada tambahannya.

Menurut Budi, kalau ingin terbang, kita harus punya sayap seperti burung. Saat itu, Budi dan Tika masih kelas satu SD. Budi mengajak Tika mencari daun untuk sayap. Setelah melihat-lihat beberapa daun, akhirya mereka ingin mencoba daun pisang.

"Daun pisang memang lebar tapi mudah robek. Sepertinya tidak cocok untuk sayap. Kalau ingin terbang, kita bisa naik pesawat terbang." Begitu kata Bu Aminah. Bu Aminah adalah ibu kandung Tika. Bu Aminah adalah seorang penjahit.

Tika setuju dengan pendapat ibu. Tika bukan burung. Tika adalah manusia. Manusia tidak punya sayap. Tika adalah manusia biasa. Manusia, biasanya tidak bisa terbang seperti burung. Tika bukan manusia sakti yang bisa naik sapu terbang seperti dalam cerita fantasi.

Budi juga ingin bisa terbang. Budi pernah melihat para tentara terjun dari pesawat yang sedang terbang tinggi. Budi tidak melihat langsung. Budi menontonnya di televisi. Saat itu tanggal 5 Oktober. Seperti biasa, di televisi ada siaran langsung acara peringatan hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia. Salah satu acaranya adalah pertunjukan terjun payung.

Terlihat beberapa pesawat terbang di langit yang biru.

"Mari kita saksikan para tentara yang akan terjun payung dari ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut," jelas penyiar televisi.

Budi melihat para tentara melompat dari pesawat terbang Mereka melayang di udara. Wow, mereka tidak langsung jatuh ke bumi. Mereka malah seperti sedang berenang di udara. Mereka bisa bisa bergerak maju dan berputar-putar seperti menari. Para tentara saling bergandengan tangan bersama teman-temannya. Para penerjun terlihat seperti gambar lingkaran hijau di langit biru. Di sekitar mereka ada awan-awan putih. Oh indah sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun