Buku Tahdhibul Akhlak wa Tathhirul A'raq karya Ibnu Miskawaih adalah salah satu karya penting dalam filsafat etika Islam yang berfokus pada pembinaan moral dan penyucian jiwa. Ibnu Miskawaih, seorang filsuf Muslim terkemuka abad ke-10, menggambarkan etika dengan menggabungkan unsur filsafat Yunani, terutama pemikiran Aristoteles dan Plato, dengan nilai nilai Islam. Berikut adalah beberapa pokok pikiran utama dalam buku tersebut:Â
1. Konsep Akhlak (Etika) dan Tujuan Hidup Ibnu Miskawaih mendefinisikan akhlak sebagai "keadaan jiwa yang mendorong lahirnya perbuatan tanpa melalui proses pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu" ( kepribadian membentuk yang bawaan sifat-Sifat .( seseorang. Ia menganggap bahwa tujuan hidup manusia adalah mencapai kebahagiaan yang sejati, yang hanya bisa diperoleh melalui pengendalian diri, pengetahuan, dan pembentukan karakter mulia.Â
2. Penyucian Jiwa dan Pembentukan Karakter (Tathhirul A'raq) Ibnu Miskawaih menekankan pentingnya proses tahdhib (pembinaan atau penyucian) akhlak untuk mencapai jiwa yang suci. Ini dicapai dengan menghindari sifat-sifat buruk (seperti amarah, kesombongan, dan iri hati) dan menggantinya dengan kebajikan. Sifat-sifat baik yang perlu dikembangkan adalah keberanian, keadilan, kebijaksanaan, dan pengendalian diri.Â
3. Keseimbangan Antara Akal dan Nafsu Ia mengajarkan pentingnya keseimbangan antara aspek rasional dan emosional dalam diri manusia. Menurutnya, jiwa manusia memiliki berbagai kekuatan, termasuk nafsu, amarah, dan akal. Keseimbangan yang tepat antara ketiganya akan menghasilkan perilaku yang baik dan karakter yang mulia.Â
4. Konsep Kebajikan (Fadhilah) Ibnu Miskawaih mengklasifikasikan kebajikan menjadi empat kebajikan utama, yaitu hikmah (kebijaksanaan), iffah (pengendalian diri), syaja'ah (keberanian), dan 'adalah (keadilan). Menurutnya, seseorang yang menguasai keempat kebajikan ini akan mencapai kebahagiaan sejati.Â
5. Metode Pendidikan Moral Buku ini juga membahas metode mendidik moral: - Ilm (knowledge)Â
- Riyadhah (train)Â
- Adah (habbit)Â
- Akhlak (character)
Pembentukan akhlak (character) mnekankan melalui latihan diri (riyadhah), teladan yang baik, dan pengaruh lingkungan yang positif. Ibnu Miskawaih menekankan bahwa pendidikan moral harus dimulai sejak kecil untuk membentuk karakter yang stabil dan konsisten.
6. Hubungan antara Individu dan Masyarakat Ibnu Miskawaih menyadari bahwa manusia adalah makhluk sosial dan bahwa kebahagiaan individu terkait dengan keharmonisan masyarakat. Karena itu, setiap individu harus mengembangkan karakter yang baik demi kebaikan bersama.Â