Mohon tunggu...
Money

Pandangan Ajaran Islam dalam Etos Kerja dan Etika Berprofesi

11 September 2016   13:41 Diperbarui: 11 September 2016   13:54 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Islam adalah ajaran yang mendorang seluruh ummatnya untuk memiliki kemauan dan semangat dalam bekerja dan beramal, serta menjauhkan diri kita sebagai umat muslim dari sifat malas. Ciri penting yang paling utama bagi umat muslim dalam hidupnya adalah kemampuan dan kemauan dari dirinya untuk meninggalkan kemalasan yang terbelut di hatinya yang dimana kemalasan itu akan mencegah seseorang untuk berkembang. Namun di gantikannya dengan dengan amalan yang bermanfaat. 

Ada sabda nabi yang berbunyi “ya Allah ku berlindung kepadamu dari lemah pendirian, sifat malas, penakut, kikir, terlilit hutang dan kendalian orang lain. Dan ku berlindung kepadamu dari siksa kubur dan fitnah ke tika hidup dan matiku.” Disini telah jelas dimana seorang rosul yang dirinya adalah seorang yang sudah jelas di juluki dengan kerosulannya, namun beliau masih tetap meminta, berdoa dan berusaha dalam hidupnya untuk tidak bermalas-malasan dan bersungguh-sungguh dalam bekerja. Apalagi kita yang hanya manusia biasa, haruslah mencontoh sikap nabi yang tidak pernah berputus asa dan selalu ikhtiar meminta kepada allah agar di dapatkannya rezeki yang halal dan barokah.

Bagi kaum muslimin, bekerja dalam mendapatkan rezeki yang halal dan memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat merupakan bagian dari ibadahnya kepada Allah swt. Namun etos dalam bekerja haruslah sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan dalam islam. Bekerja yang baik, jujur dan amanah itu merupakan sebuah kebaikan dari seseorang yang patuh akan ajaran islam yang di imaninya, yang dimana di dalam istiqomahnya kebaikan tersebut akan bisa mencapai kesuksesan. 

Yang sudah sering kita dengar bahwa suatu kesuksesan itu berawal dari suatu kejujuran. Namun jujur disini tergantung pada diri ita sendiri yang menjalani. Jika kita berlaku jujur kebaikan dan kesuksesan yang akan menghampiri, sebaliknya jika kita tidak belaku jujur maka celaka dan kepahitan yang akan menimpa. Jadi itu semua tergantung hati dan niat kita masing-masing, karena jujur atau tidaknya seseorang semua itu akan ada tempat dan balasan masing-masing. Dan Allah tidak akan meragukan kejujuran dan keuletan hambanya dalam bekerja.

Keutamaan bekerja dalam islam adalah seseorang yang ikhlas untuk bekerja dan disitu ia akan mendapatkan ampunan dosa dari Allah swt, serta di ampuni pula dosa-dosanya yang tidak dapat di ampuni dengan sholat, puasa, zakat, haji dan umrah. Serta ia akan dapat cinta dari Allah, karena barang yang siapa sore hari duduk karena kelelahan lantaran bekerja seharian yang menguras tenaga dan fikirannya, maka di sore hari tersebut dosa-dosanya di ampuni oleh Allah. 

Dan sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, terdapat satu dosa yang tidak dapat di hapuskan oleh sholat, puasa, haji, dan umrah. Dari itu maka bekerjalah dengan tulus dan penuh ikhlas di hati untuk mengais rezeki demi sesuap nasi dan masa depan yang cerah. Begitupun agar nafas ini terus tetap melekat untuk menyambungakan nafas dan setiap nafas yang terus berhembus, demi hidup untuk mendapatkan ridho-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun