Berbicara seputar anak, erat kaitannya dengan orang tua. Anak adalah generasi penerus bangsa, karenanya sebagai orang tua sudah seharusnya bertanggung jawab dalam membimbing anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan rentang umurnya.Â
Namun, apalah daya jika kebanyakan orang tua saat ini terlalu membebaskan anak sejak dini untuk memilih yang ia sukai tanpa didampingi?
Di era pandemi Covid-19, pada umumnya orang akan menghabiskan waktunya setiap hari lebih banyak di rumah ketimbang di luar. Itu berarti orang tua memiliki lebih banyak kesempatan untuk membersamai sang buah hati. Orang tua pun jadi lebih leluasa memantau aktivitas anak dan memastikan keadaan akan berjalan baik-baik saja.Â
Terlebih saat anak mereka memasuki masa golden age (usia emas). Di rentang usia 3-6 tahun merupakan usia paling berharga seorang anak dibandingkan usia-usia lainnya. Banyaknya waktu bersama anak, hendaknya sebagai orang tua untuk selalu menstimulasi setiap perkembangan anak dengan sebaik mungkin.Â
Dengan kecanggihan teknologi, membuat semuanya terasa berbeda jika dibandingkan zaman dulu. Orang tua pun tidak perlu repot-repot lagi mengeluarkan uang berlebih untuk membelikan permainan baru jika anak sudah mulai merasa bosan dengan permainan yang dimilikinya saat ini.Â
Diantara mereka pastinya tidak tahan jika melihat si kecil menangis, merengek, bahkan membanting berbagai barang dihadapannya sebagai bentuk luapan emosinya. Oleh karena itu, tak jarang didapati orang tua yang merelakan begitu saja waktu berharganya kepada sang anak direbut oleh alat canggih yang bernama, gadget.Â
Ini semata-mata bertujuan agar sang anak bisa tenang kembali. Namun, jika tanpa pengawasan dan pengendalian orang tua, gadget bisa menjadi boomerang tersendiri bagi orang tua maupun anak.Â
Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat
Begitulah singkatnya ungkapan dalam menggambarkan kondisi yang terjadi saat ini. Sebagai orang tua sudah seharusnya lebih aware dalam memberikan kasih sayang serta perhatian lebih kepada sang anak. Jangan sampai anak terjerumus kepada hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya jika sang anak sudah kecanduan oleh gadget-nya tersebut.Â
Anak pun merasa keinginan mereka sudah semuanya terpenuhi di dalam satu alat canggih itu. Orang tua yang sudah terlanjur memberikannya tanpa batasan, akan sulit melepaskan gadget kepada sang anak. Alhasil anak menjadi lebih emosional jika satu-satunya 'mainan' mereka direbut begitu saja.