negara memiliki hubungan yang saling bergantung, meskipun kadang bisa bersifat kontradiktif. Dalam sistem kapitalisme, negara berfungsi tidak hanya sebagai pengatur, tetapi juga sebagai alat pelindung dan penguat dari struktur ekonomi Kapitalisme yang mendominasi. Meskipun demikian, ketegangan antara kebutuhan pasar bebas dan intervensi negara sering kali menimbulkan kontroversi.
Kapitalisme danDi satu sisi, negara memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas kapitalisme dengan menciptakan dan menegakkan aturan yang memastikan sistem ekonomi kapitalis berjalan lancar. Kebijakan fiskal dan moneter yang stabil, perlindungan terhadap hak milik pribadi, serta penyediaan infrastruktur adalah contoh konkret dari bagaimana negara mendukung kapitalisme. Tanpa peran negara, kapitalisme bisa dengan mudah mengalami keruntuhan atau ketidakstabilan, mengingat pasar bebas tidak selalu bisa mengatur dirinya sendiri, terutama dalam menghadapi krisis ekonomi dan konflik sosial.
Namun, di sisi lain, hubungan ini juga berpotensi menimbulkan ketimpangan. Negara sering kali dianggap sebagai alat untuk memperkuat dominasi kelas kapitalis pengusaha dan pemilik modal, sementara menekan kepentingan kelas pekerja atau masyarakat miskin. Kebijakan pro-korporasi, subsidi untuk industri besar, dan pengabaian terhadap kesejahteraan sosial sering kali menguntungkan segelintir orang, sementara mayoritas justru menderita akibat kesenjangan yang semakin memburuk.
Contohnya bisa kita lihat dalam praktik neoliberalisme, di mana negara seringkali mengurangi peranannya dalam menyediakan layanan publik untuk memberikan ruang yang lebih besar bagi sektor swasta. Kebijakan ini tidak hanya memperburuk ketimpangan sosial, tetapi juga menciptakan ketergantungan pada pasar yang semakin tidak terkendali.
Secara keseluruhan, kapitalisme dan negara memang memiliki hubungan simbiotik, namun ini adalah simbiosis yang sering kali mengarah pada ketidakadilan. Negara bisa memperkuat kapitalisme, tetapi dalam banyak kasus, hal ini juga berpotensi memperburuk ketimpangan dan merugikan kelas pekerja. Oleh karena itu, penting bagi negara untuk menemukan keseimbangan yang efektif antara menjaga stabilitas ekonomi dan stabilitas sosial.Â
Tanpa regulasi yang bijaksana dan perhatian terhadap keadilan sosial, hubungan ini bisa terus menjadi sumber konflik sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H