Banyak diantara kita yang pastinya pernah mengalami kesulitan dalam memahami suatu pembelajaran, terlebih jika mata pelajaran tersebut adalah mata pelajaran yang kurang kita minati ataupun yang kita anggap sebagai suatu 'momok' besar dalam bidang akademik kita. Hal ini bukanlah menjadi parameter atau pertanda jika ita lemah dalam memahami pelajaran ataupun tidak unggul dalam bidang akademik kita, karena ternyata hal ini adalah suatu hal yang lumrah terjadi dan biasanya dialami oleh para pelajar sewaktu mereka sedang mengenyam bangku pendidikan. Permasalahan dalam memahami pelajaran bukan saja berlaku pada anak-anak ataupun remaja saja, namun di semua tingkatan pendidikan hal ini pasti banyak terjadi dan dialami oleh para siswa maupun mahasiswa. Mengapa hal ini dapat terjadi?
      Umumnya banyak dari kita yang menganggap jika kesulitan memahami pelajaran adalah suatu hal yang menjadi kekurangan kita, terlebih jika banyak dari teman kita yang memahami pelajaran tersebut namun kita bahkan tidak ada satupun yang masuk ke dalam otak. Hal ini bukan karena kita tidak pintar atau mengalami kekurangan dalam hal akademik, namun mungkin saja hal ini terjadi dikarenakan kita tidak menggunakan gaya belajar yang pas atau sesuai dalam memahami pelajaran tersebut.
Bagaimana bisa gaya belajar dapat mempengaruhi pemahaman kita terhadap pembelajaran? Ternyata jawabannya adalah sangat berpengaruh. Bahkan gaya belajar memiliki kontribusi atau pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar. Pengaruh gaya belajar bisa mencapai 52 persen  yang dapat mempengaruhi prestasi belajar para peserta didik. Hal ini disebabkan oleh adanya keterkaitan antara gaya belajar kita dengan pehamaman kita terhadap suatu mata pelajaran, dimana cara kita dalam memahami pelajaran pastinya berbeda-beda tergantung bagaimana kebiasaan kita. Gaya belajar yang tepat akan semakin memudahkan kita dalam memahami suatu hal baru ataupun mempelajari pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas. Banyak sekali variabel yang dapat mempengaruhi gaya belajar seorang siswa, menurut Rina Dunn dalam Alawiyah Abdurrahman (2017:171) beberapa variabel tersebut ialah fisik, emosional, sosiologis dan juga lingkungan. Keempat variabel ini yang kemudian dapat membentuk suatu gaya belajar seseorang.
Ada banyak sekali gaya belajar yang dirumuskan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah gaya belajar menurut Honey Mumford yang membagi gaya belajar seseorang menjadi 4, yakni aktivitis, reflector, pragmatis dan juga ahli teknis. Keempat gaya belajar ini memiliki kecenderungan yang berbeda-beda dalam memahami suatu hal yang baru dan juga bagaimana mereka berperilaku dalam mempelajari suatu hal yang belum pernah mereka temui. Gaya belajar yang lainnya adalah gaya belajar yang dirumuskan oleh neuro-linguistic programming atau biasa disingkat menjadi NPL. Gaya belajar yang dirumuskan oleh NPL ini memiliki beberapa tipe, diantaranya adalah pelajar visual, pelajar auditori, dan juga pelajar kinestetik. Ketiga tipe ini memiliki keunikannya masing-masing, dimana gaya belajar NPL ini lebih cenderung mengelompokkan gaya belajar sesuai dengan media yang biasa digunakan seseorang dalam belajar dan memahami pembelajaran secara mudah. Dan tipe gaya belajar yang terakhir adalah tipe kepribadian yang dirumuskan oleh Myers Bgrigs Type Indicator atau lebih banyak disingkat menjadi MBTI. Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan MBTI, dimana banyak sekali orang-orang yang ingin mengetahui tipe kepribadiannya dengan menggunakan tes MBTI online yang banyak disediakan oleh website-website di internet. Dalam MBTI, gaya belajar seseorang dikategorikan menjadi 2 saja, yakni Ektrovert dan juga Inrovert. Dua tipe ini lebih banyak diakitkan dengan bagaimana seseorang berada di lingkungan sosialnya, apakah ia lebih menyukai bekerja sendiri atau bekerja bersama tim.
Dari beberapa pembagian gaya belajar diatas, pastinya kita akan lebih mengetahui mana gaya belajar yang seharusnya kita terapkan dan juga sesuai dengan preferensi kita dalam memahami suatu pembelajaran. Gaya belajar bukanlah bawaan dari lahir, melainkan suatu kebiasaan yang secara alami tumbuh mengikuti kepribadian dan juga bagaimana lingkungan sekitar kita mempengaruhi tindakan yang kita lakukan, sehingga hal ini juga memiliki dampak dan juga turut andil dalam membuat suatu gaya belajar yang serasi dengan kita. Belajar dengan mengetahui gaya apa yang cocok dengan kita akan lebih menyenangkan dan juga membuat kita lebih betah dalam memahami pelajaran tanpa ada tekanan dari lingkungan sekitar.
Dengan mengetahui gaya belajar yang cocok dan juga sesuai dengan apa yang kita mau, kita akan lebih mudah dalam memahami pembelajaran serta menerapkannya pada saat dibutuhkan. Belajar bukan lagi menjadi hal yang sulit dan juga menjadi 'momok' besar dalam pendidikan kita, asalkan kita tahu bagaimana cara memahami pelajaran kita dengan mudah tanpa harus kesulitan dalam mempelajarinya. gaya belajar yang tepat dan sesuai akan membuat kita dapat menyerap pembelajaran secara maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H