Mohon tunggu...
FAIHA ALYA
FAIHA ALYA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Komunkasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Menerapkan dan Menumbuhkan Rasa terhadap Identitas Nasional Indonesia di Zaman Sekarang

7 Januari 2024   19:08 Diperbarui: 7 Januari 2024   20:06 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peristiwa yang sering terjadi sekarang ini pada para generasi muda mengindikasikan mulai lunturnya jati diri mereka dikalangan pelajar dan pemuda yang berimbas terhadap penurunan pemahaman akan identitas nasional bangsa Indonesia. Generasi muda terutama dikalangan pelajar, banyak yang mengikuti budaya barat dari pada budaya sendiri. Misalnya, cara bersikap, berpakaian, berbicara, sampai pola hidup terkadang meniru budaya asing dari pada budaya sendiri. Saat ini tidak sedikit generasi muda Indonesia yang telah melupakan identitas bangsanya yang berdampak pada krisis identitas nasional.

Identitas nasional terdiri dari dua kata yaitu identitas dan nasional. Kata Identitas  yang berasal dari Bahasa inggris identity yang berarti ciri khas, jati diri, tanda pada seseorang individu maupun suatu kelompok yang menjadi pembeda dengan orang lain atau suatu kelompok lain. Sedangkan, Nasional yang berasal dari kata nation yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosiokultural tertentu yang memiliki semangat, cita- cita, tujuan dan ideologi bersama.

Identitas nasional Indonesia adalah ciri- ciri atau sifat – sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa – bangsa lain di dunia. Identitas nasional penting karena dapat mempersatukan bangsa, menjadi landasan negara, dan membedakan suatu bangsa dari bangsa lainnya.

Salah satu cara untuk memahami identitas nasional suatu bangsa adalah dengan cara mambandingkan secara umum suatu bangsa dengan bangsa yang lainnya. Pendekatan itu dapat menjauhkan dari sikap kabalisme, yaitu sikap berlebihan pada keunikan dan ekslusivitas yang esoterik, karena suatu bangsa ada beberapa kesamaan dan tidak ada satu bangsa yang mempunyai kemutlakan perbedaan dengan bangsa lain di dunia ini.

Di era zaman sekarang teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang pesat dan meluas yang sangat mempengaruhi kehidupan. Dari perkembangan teknologi tersebut memunculkan sebuah era dimana segala sesuatu tidak terbatas oleh ruang dan waktu, teknologi informasi dan komunikasi yang mempermudah hubungan antara dua pihak yang berjauhan tempat untuk dapat berkomunikasi.

Kehadiran teknologi yang berkembang pesat di tengah kehidupan Masyarakat Indonesia, tentunya memberikan dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak positif dari adanya globalisasi ialah mudahnya Masyarakat dalam mencari informasi atau fenomena yang terjadi diseluruh dunia dengan mudah dan cepat. Tetapi juga terdapat dampak negatifnya yaitu :

  • Hedonisme yaitu yang mengutamakan kesenangan dan kepuasan.
  • Memudarnya sikap gotong royong.
  • Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme.

Untuk menumbuhkan dan menerapkan rasa terhadap identitas nasional agar tidak memudar di tengah kehidupan bangsa indonesia dengan Upaya :

  • Menerapkan nilai – nilai yang terkandung di dalam Pancasila pada kehidupan sehari- hari. Seperti menaati peraturan, tidak mencontek, saling membantu terhadap sesama, tidak membedakan orang di lingkungan sekitar.
  • Menanamkan rasa cinta tanah air seperti mempelajari dan melestarikan budaya lokal, lebih bangga menggunakan dan mencintai produk – produk lokal. Melindungi tempat – tempat bersejarah, membawa harum nama Indonesia hingga ke internasional sesuai dengan kemampuan kita.
  • Memanfaatkan situs jejaring sosial seperti twitter, Instagram, youtube, facebook, dan lainnya sebagai tempat edukasi mengenai kepariwisataan daerah. Dengan begitu kita dapat memperkaya pengetahuan tentang budaya lokal. Hal ini juga sebagai Upaya bagi kita untuk memperkenalkan budaya lokal ke dunia.

Referensi:

Hamisa, W., Pratiwi, Y. S., Fijianto, D., & Alfaris, L. (2023). Upaya Mempertahankan Identitas Nasional bagi Generasi Muda di Era Globalisasi. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(3), 7463-7472.

 Aulia, L. R., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021). Mengenal Indentitas Nasional Indonesia Sebagai Jati Diri Bangsa untuk Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 8549-8557. 

Hendrizal, H. (2020). Mengulas Identitas Nasional Bangsa Indonesia Terkini. Pelita Bangsa Pelestari Pancasila, 15(1), 1-21.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun