Glokalisasi
Glokalisasi adalah proses mengadaptasi produk, layanan, atau strategi global untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi unik pasar dan budaya lokal. Hal ini melibatkan penggabungan adat istiadat, tradisi, dan peraturan setempat ke dalam penawaran global untuk memastikan bahwa produk tersebut relevan dan menarik bagi konsumen lokal. Pendekatan ini mengakui bahwa globalisasi dan lokalisasi saling berhubungan dan bahwa pendekatan yang bersifat universal mungkin tidak efektif di pasar yang beragam.
Karakteristik Utama Glokalisasi:
1. Kombinasi Global dan Lokal : Glokalisasi memadukan kecenderungan globalisasi yang bersifat universal dengan kecenderungan lokalisasi yang bersifat partikular, dengan mengakui adanya interaksi antara kekuatan global dan lokal.
2. Adaptasi terhadap Pasar Lokal : Glokalisasi melibatkan penyesuaian produk dan layanan global untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi spesifik pasar lokal, termasuk faktor budaya, peraturan, dan ekonomi.
3. Sistem Tiga Tingkat: Glokalisasi beroperasi pada sistem tiga tingkat, yang mencakup pemangku kepentingan lokal, nasional, dan global, memastikan kepatuhan terhadap peraturan nasional dan menarik selera konsumen lokal.
Contoh Glokalisasi:
- McDonald's mengadaptasi menunya di India untuk melayani populasi vegetarian yang besar dengan memperkenalkan pilihan vegetarian seperti McVeggie dan Aloo Tikki Burger.
McDonald's, pengecer layanan makanan terkemuka di dunia, memiliki lebih dari 33.000 restoran yang melayani hampir 68 juta orang di lebih dari 119 negara setiap hari. Keberhasilan perusahaan dapat dikaitkan dengan kemampuannya beradaptasi dengan pasar lokal sambil mempertahankan citra merek global yang konsisten. Adaptasi ini dikenal sebagai "glokalisasi," sebuah istilah yang diciptakan untuk menggambarkan integrasi elemen global dan lokal dalam berbagai konteks budaya, ekonomi, dan sosial.
Glokalisasi adalah strategi penting bagi perusahaan multinasional (MNC) untuk mengatasi hambatan budaya dan membangun kehadiran yang kuat di pasar yang beragam. McDonald's, khususnya, telah menjadi yang terdepan dalam glokalisasi, menyesuaikan penawarannya agar sesuai dengan selera dan preferensi lokal. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan globalnya sambil mempertahankan identitas mereknya.
McDonald's membagi pasarnya menjadi empat segmen: Amerika Serikat, Eropa, Asia/Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (APMEA), serta Negara Lain dan Korporasi. Segmen AS, Eropa, dan APMEA masing-masing menyumbang 35%, 41%, dan 19% dari total pendapatan. Di segmen Eropa, Perancis, Jerman, dan Inggris menyumbang sekitar 55% pendapatan. Demikian pula, di bawah segmen APMEA, Australia, Tiongkok, dan Jepang menyumbang lebih dari 50% pendapatan.
Item menu McDonald's dirancang agar relevan dan menarik secara lokal. Misalnya, di India, McDonald's menawarkan menu vegetarian, yang sangat berbeda dengan menu tradisional berbahan dasar daging. Adaptasi ini sangat penting bagi keberhasilan merek ini di negara yang budaya vegetariannya sudah tertanam kuat dalam budayanya. Hal serupa terjadi di Pakistan, McDonald's berfokus pada makanan halal, untuk memenuhi permintaan lokal akan produk halal.
Strategi pemasaran McDonald's berpusat pada "berpikir global, bertindak lokal". Perusahaan menggunakan perpaduan taktik pemasaran global dan lokal untuk berinteraksi dengan pelanggan. Misalnya, di Jepang, McDonald's menggunakan pendekatan pemasaran unik yang menggabungkan cita rasa lokal dan referensi budaya, seperti "Teriyaki McBites" dan "McRice Burger". Di Prancis, McDonald's menekankan warisan Prancisnya dengan menawarkan berbagai item menu yang terinspirasi dari Prancis, seperti "McBaguette" dan "McCroissant".