Mohon tunggu...
Fadli Ulil
Fadli Ulil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bissmillah...

Seorang Kompasianer yang ingin berbagi manfaat melalui tulisan. Kunjungi akun saya : twitter : @fadli_ulil | Instagram : fadli.ulil | Blog : www.fadliulil.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Pekerjaanmu Sudah Sesuai dengan Cita-citamu?

14 Desember 2016   08:23 Diperbarui: 15 Desember 2016   10:23 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - panartproject.blogspot.com

Apa yang ada di benak kamu saat membaca pertanyaan seperti judul diatas? Tentu setiap orang akan menjawab pertanyaan itu dengan beragam. Bersyukurlah bagi kamu yang memang sekarang sudah bekerja sesuai dengan apa yang kamu cita-citakan dulu, karena tidak banyak orang yang seberuntung kamu yang bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kamu cita-citakan.

Namun bagi yang belum, bagaimana pendapat kamu ketika harus menerima kenyataan bahwa sampai saat ini kamu belum juga mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kamu cita-citakan? apalagi jika profesi itu sudah kamu impikan sejak kecil, apakah masih ada di benak kamu untuk mewujudkannya sekarang?.

Tentu sejak kecil kita sudah tidak asing lagi dengan pertanyaan mengenai cita-cita apa yang di inginkan jika sudah besar nanti, pertanyaan seperti itu tentu sering di tanyakan baik oleh orangtua, guru, saudara bahkan mungkin oleh teman-teman kita kala itu.

Saya rasa jawaban kita waktu kecil dulu rata-rata semuanya hampir sama, pilihan selalu jatuh pada profesi Dokter, Polisi, Tentara dan Astronot. Padahal masih banyak lagi profesi lain selain dari profesi yang di sebutkan tadi, tapi entah kenapa setiap anak yang ditanya kala itu termasuk saya dan teman-teman saya juga jawabannya tidak jauh dari profesi tersebut.

Lain dulu lain sekarang, kini cita-cita anak kecil pun sangat beragam, mungkin karena pengaruh dari tayangan di televisi, internet atau atau yang lainnya sehingga cita-cita mereka-pun sedikit mengalami pergeseran mengikuti perkembangan jaman.

Berdasarkan pengalaman, saya pernah bertanya kepada 2 orang  keponakan saya mengenai perihal cita-cita mereka. Ada 2 jawaban yang membuat saya berkesan dari kedua keponakan saya yang masih Unyu-unyu (Baca : Imut) itu. Saya mendapatkan jawaban yang lucu ketika saya mengajukan pertanyaan kepada keponakan saya yang pertama.

ketika itu saya bertanya “Dek, kamu kalau sudah besar mau jadi apa?” dan dia-pun menjawab dengan polosnya “Saya pengen jadi Ultraman Om”, jawabannya sungguh mengejutkan saya dan membuat saya tertawa sampai terbahak-bahak.

Lalu saya pun memberikannya penjelasan bahwa lebih baik jangan bercita-cita seperti itu (Bukan untuk melarang atau memaksakan kehendak), karena jika berprofesi menjadi Ultraman tidak akan ada perusahaan manapun yang mampu untuk menggajinya.

Mungkin karena dia penasaran lalu dia bertanya lagi kepada saya “Kok gitu Om, kan Ultraman baik Om dia penumpas kejahatan melawan monster lho Om, harusnya gajinya gede dong Om?” (maksa banget nih ponakan gue) dan saya pun beralasan bahwa berprofesi menjadi Ultraman itu tidak akan mendapatkan gaji dari perusahaan karena tidak ada Bank manapun yang sanggup untuk mencetak uang sebesar Ultraman, Hehehehe.

Ada satu lagi keponakan saya yang juga memiliki cita-cita yang tidak kalah anehnya. Bagaimana tidak, ketika saya bertanya dengan pertanyaan yang serupa yaitu menanyakan perihal mengenai cita-cita apa yang dia inginkan ketika sudah besar nanti.

lalu dia-pun memberikan jawabannya sekehendak hati dia saja yang bunyinya begini “saya kalo udah gede ingin menjadi Hakim Garis Om”, (Nah lhooo, jawaban macam apakah ini?) Saya jadi tak habis pikir kok bisa dia menginginkan profesi seperti itu? (Tanpa bermaksud untuk mendeskreditkan profesi tersebut).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun