Mohon tunggu...
Faizatul Faridy
Faizatul Faridy Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi sekolah pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia-Bandung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bandung Kota Santun yang Patut Ditiru

27 April 2015   10:19 Diperbarui: 1 Juli 2015   14:02 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Siapa yang tak kenal kota bandung, salah satu kota besar yang kental dengan adat sundanya. Layaknya kota besar lainnya kota bandung juga mempunyai permasalahan-permasalahan layaknya kota besar lainnya. Namun satu hal yang patut ditiru adalah meski kemajuan global juga terus berkembang tapi masyarakat tetap bisa beriringan dengan adat istiadat mereka. Salah satu sikap yang paling membuat saya berkesan diantaranya adalah Meski jalanan macet yang sangat padat, warga bandung sangat sabar menunggu dengan tertib teratur. Jarang sekali terdengar bunyi klaksound dan pengendara lebih mendahulukan para penyeberang jalan. Disini terlihat bahwa sikap warga bandung sangat patut di ancungi jempol. Disisi lain, kota bandung termasuk kota yang aman bila dibandingkan dengan kota besar lainnya. Sedikit sekali terjadi kriminalitas di kota ini, dan masyarakat di kota ini sangat ramah dan antusias dalam menolong sesama.

Seiring berkembangnya teknologi, pengaruh budaya luar mulai memudarkan budaya lokal terutama di kota-kota besar. Namun berbeda dengan kota satu ini, budaya menjadi fashion tersendiri dalam kehidupan mereka. Bahasa sunda yang tetap digunakan dalam kegiatan akademik, dan pakaian adat diperkenalkan sedini mungkin melalui seragam wajib sekolah. Sungguh luar biasakan? Kota bandung tetap bisa melestarikan adatnya meski zaman dan teknologi terus berkembang. Semoga kota ini bisa mengispirasi wilayah lain di Indonesia dalam melestarikan kekayaan adat yang bangsa kita miliki,..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun