Indonesia sering disebut-sebut sebagai salah satu Negara yang paling subur tanahnya dan memiliki keindahan alam yang punya daya tarik tersendiri. Namun perlahan-lahan semua keindahan mulai hilang seiring bertambahnya penduduk di Indonesia dan kurangnya kepedulian masyarakat akan pemeliharaan lingkungan. Namun tentu saja, Indonesia masih memiliki beberapa wilayah yang belum terjamah dan indah bak surga dunia. Aceh, salah satu kota yang terkenal dengan syari’at islamnya, terdapat banyak wilayah yang panorama alamnya bisa memanjakan mata para pelancong. Perpaduan antara lautan dan pegunungan menghasilkan pemandangan yang disebut-sebut surganya dunia. Tidak hanya itu, hasil bumi yang dihasilkan oleh tanah rencong ini sangatlah melimpah sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat Aceh. Batu giok yang dihasilkan aceh juga disebut-sebut sebagai batu yang memiliki kualitas terbaik.
Di sepanjang pegunungan wilayah Aceh, banyak tempat wisata yang pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat sekitar. Akibatnya, fasilitas dan kebersihan tempat kurang terjaga serta keamanan yang juga tidak bisa menjamin para pengunjung. Banyak tempat wisata yang tidak terawat dan kurang perhatian. Padahal bila dikembangkan akan menjadi aset daerah yang menjanjikan. Terkadang kita perlu bercermin pada Negara-negara luar yang tidak seindah Negara kita. Tanah yang tak sesubur Indonesia, hutan yang tak sekaya Indonesia dan lautan yang tak seindah Indonesia. Namun mereka bisa menggunakan otak mereka untuk membuat keindahan alam tiruan. Seharusnya dengan menjaga yang sudah ada saja kita bisa melebihi dari apa yang mereka buat.
Sangat disayangkan bila masyarakat hanya memanfaatkan kekayaan alam untuk keuntungan sementara dan sangat disayangkan bila indahnya alam tidak dijaga dan diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat sekitar. Maka pentingnya peran pemerintah dalam memperhatikan Aceh secara serius, melalui program pemerintah yang baik maka Aceh akan menjadi wilayah pariwisata dengan nuansa islami yang indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H