Mohon tunggu...
Faidhil Akbar
Faidhil Akbar Mohon Tunggu... Seniman - Rebahan itu harus, belajar ya apalagi

Tetap hihihaha walau hati huhahuha

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengapa Kau Berubah?

23 Maret 2020   17:09 Diperbarui: 23 Maret 2020   17:16 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo Aku di masalalu..

Yang setiap harinya tidak lepas dari permain-permain seru tanpa perlu kuota.

Bermain kelereng.

Bermain pasir dan tanah.

Bermain bola, terlebih bila air menari di langit lepas. Seakan tidak ada beban yang difikirkan.

Bermain kartu-kartuan bersama teman tetangga rumah. Bermain petak umpet bersama teman madrasah. Bermain timpug sandal bersama teman kampung. Bermain lompat jauh, gobak sodor di sekolah dasar. Bermain bola setiap sore sampai adzan magrib berkumandang, bahkan kadang lewat. Membuat petasan dari sebuah gusi motor, membuat sebuah sketbord menggunakan papan dan kelaher. Dan masih banyak permain dan karya-karya anak kecil di masa laluku.

Hallo Aku di masalalu..

Aku rindu kalian, aku ingin sesekali bersua dengan kalian. Bermain gobag sodor bersamaan. Berkumpul membuat rujak, bermain layangan di bawah teriknya matahari. Mencari ikan, belut, dan tutut di sawah. Menjelajahi hutan dan kebun milik orang hanya demi mendapatkan tebu atau rambutan.

Hallo aku di masalalu..

Belum kenal dan punya gawai. Mainan kami hanya kelereng dan selebihnya yang aku sebutkan di atas. Tempat berkumpul kami adalah persawahan, bukit, sungai dan masih banyak tempat-tempat bersejarah di masalalu ketika kami kecil. Semua itu kami lalui dengan perasaan senang. Tidak ada kata cinta, bucin, patah hati dan sebagainya. Yang kami tahu, bermain, bermain dan bermain.

Aku rindu kalian..

Mengapa dewasa ini, kalian bak orang dewasa yang berumur?

Kalian sudah pandai bermain dan mengoperasikan gawai sejak usia dini bahkan balita.

Kalian sudah punya gawai masing-masing sejak usia dini.

Kalian sudah kenal kata-kata cinta, bucin, pacaran sejak usia dini.

Aku tak pernah menyangka kalian bisa hampir sama dengan aku di masaku kini.

Hampir-hampir kemampuan kalian dalam bermain gawai melebihi orang tua kalian.

Bagaimana ini bisa terjadi? Di usia kalian yang masih dini, kalian sudah punya banyak akun media sosial.

Hallo kalian di masa kekinian...

Dahulu, di masaku ketika menjadi kalian belum tahu banyak seperti kalian saat ini.

Semoga kalian bisa bijak dalam menggunakan gawai kalian.

Dari aku, yang pernah menjadi kalian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun