Gangguan dalam perkembangan sosial-emosional merujuk pada kesulitan yang dialami individu dalam mengelola emosi, membangun hubungan sosial yang sehat, atau berfungsi secara sosial dalam masyarakat. Gangguan ini dapat terjadi pada berbagai tahap perkembangan, dari anak-anak hingga dewasa, dan sering kali mempengaruhi kualitas hidup individu serta interaksi sosial mereka. Gangguan sosial-emosional seringkali terkait dengan masalah dalam pemrosesan emosi, keterampilan sosial, atau penyesuaian dengan norma sosial.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai gangguan dalam perkembangan sosial-emosional:
 1. Gangguan Emosional
Gangguan emosional melibatkan kesulitan dalam pengelolaan emosi, termasuk perasaan yang sangat intens, tidak terkendali, atau tidak sesuai dengan situasi yang ada.
 a. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorders)
Gangguan kecemasan mengarah pada ketidakmampuan individu untuk mengelola perasaan cemas atau takut dengan cara yang wajar dalam kehidupan sehari-hari. Gangguan kecemasan ini dapat memengaruhi perkembangan sosial-emosional seseorang, karena individu yang mengalami kecemasan berlebihan sering kali menghindari interaksi sosial atau merasa tertekan dalam situasi sosial.
- Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder): Seseorang dengan gangguan ini merasa sangat takut atau cemas dalam situasi sosial. Mereka sering khawatir tentang penilaian negatif dari orang lain, yang menghambat mereka untuk berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan sosial yang sehat.
- Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder)Â : Gangguan ini ditandai dengan kecemasan yang terus-menerus dan berlebihan mengenai berbagai aspek kehidupan, yang dapat menyebabkan ketegangan emosional yang memengaruhi hubungan sosial dan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif.
b. Gangguan Depresi (Depressive Disorders)
Depresi adalah gangguan emosional yang mempengaruhi perasaan seseorang secara mendalam dan berlarut-larut, termasuk perasaan sedih, putus asa, atau kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari.
- Depresi Mayor : Individu dengan depresi mayor cenderung merasa sangat tidak berdaya, kehilangan minat dalam aktivitas sosial, dan merasa terasing dari orang lain. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi secara positif dengan teman-teman, keluarga, dan kolega.
- Distimia (Dysthymia)Â : Merupakan bentuk depresi yang berlangsung lebih lama namun dengan gejala yang lebih ringan, yang dapat menyebabkan individu merasa terjebak dalam keadaan emosional yang negatif, mengurangi interaksi sosial dan kemampuan mereka untuk mengelola emosi secara sehat.
 c. Gangguan Emosi yang Tidak Teratur (Mood Disorders)
Gangguan emosi ini ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem, yang dapat berdampak pada kemampuan individu untuk mengatur hubungan sosial dan emosi mereka.
- Gangguan Bipolar: Ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem antara fase mania (perasaan berlebihan bahagia atau energi tinggi) dan depresi (perasaan sangat sedih atau tertekan). Gangguan ini dapat memengaruhi hubungan sosial karena perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan drastis.
 2. Gangguan Perilaku