Indonesia profesi dokter hewan masih dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Tanpa mereka sadari, segala kebutuhan pangan yang berkaitan dengan hewan membutuhkan peran seorang dokter hewan. Â Mengapa demikian? Kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi hewan yang akan kita makan dan bagaimana kondisi daging impor yang masuk ke Indonesia. Rantai makanan asal hewan (produk hewan dan asal hewan) sejak dari peternakan sampai dengan tersaji tentunya harus diawasi oleh dokter hewan demi menghasilkan produk yang memenuhi syarat Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
DiBukan hanya itu saja, dokter hewan juga bertugas untuk menanggulangi penyakit menular seperti zoonotik, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya yang disebabkan oleh mikroorganisme parasit berupa bakteri, virus, jamur serta parasit seperti protozoa dan cacing juga menanggulangi penyakit menular non-zoonotik (Disnakkeswan, 2020). Lantas mengapa di Indonesia dokter hewan masih saja tidak memiliki panggungnya sendiri?
Kami telah mewawancara seorang mahasiswa dari Universitas Airlangga mengenai pandangan mereka terhadap jurusan kedokteran hewan dan mengapa dokter hewan di Indonesia masih sepi peminat. Dokter hewan di Indonesia masih jarang ditemukan dan untuk menjadi seorang dokter hewan sepertinya lebih susah dari pada menjadi dokter umum maupun dokter gigi, karena pasiennya tidak bisa diajak bicara namun pressurenya tidak sebesar dokter umum dalam segi menyelamatkan nyawa. Profesi dokter hewan di Indonesia masih sepi peminat karena dari sudut pekerjaannya, yaitu meski terlihat banyak hewan sakit namun tidak mereka bawa untuk berobat ke dokter hewan ujar Lailia mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Kimia, Universitas Airlangga.
Sebetulnya prospek dokter hewan saat ini lebih bagus, lapangan pekerjaan untuk dokter hewan di Indonesia sangatlah luas, dan pandangan masyarakat terhadap profesi dokter hewan saat ini cenderung semakin positif dan berkembang, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan hewan. Dokter hewan tidak hanya bekerja di klinik saja, namun dapat bekerja pada bagian Teknologi Pangan, Higiene Pangan, Laboratorium, Kebun Binatang, Hewan Laboratorium, Kesejahteraan Laboratorium, dan masih banyak lapangan kerja lainnya.
Dokter hewan di Indonesia saat ini masih terbilang kurang dari pemenuhan kebutuhannya yang terus meningkat seiring dengan beberapa faktor yang berkembang, seperti pertumbuhan jumlah hewan peliharaan, peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan hewan, dan kemajuan dalam industri pet care. Berminat menjadi dokter hewan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H