Penerapan AI yang dapat dijelaskan dan tangguh di jaringan 6G tidak hanya menawarkan peningkatan dalam efisiensi dan kinerja, tetapi juga memastikan kepercayaan dan keamanan yang lebih tinggi dalam sistem komunikasi masa depan. Artikel ini menyoroti bahwa melalui teknik seperti SHAP dan DkNN, pengelolaan sumber daya radio dapat disederhanakan dan dipercepat, sembari tetap tangguh terhadap gangguan eksternal. Sebagai contoh, pengurangan kompleksitas model hingga 68% dan percepatan waktu pelatihan hampir 50% menunjukkan bagaimana teknologi ini tidak hanya teoretis, tetapi juga sangat aplikatif di dunia nyata.
Namun, untuk mencapai adopsi yang lebih luas, masih diperlukan banyak penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam integrasi AI yang dapat dijelaskan ke dalam arsitektur jaringan secara real-time. Masalah privasi, regulasi, dan keamanan tetap menjadi tantangan, dan meskipun XAI menjanjikan transparansi yang lebih besar, penggunaannya dalam skala besar harus diuji dalam lingkungan nyata.
Secara keseluruhan, artikel ini memberikan pandangan optimis tentang masa depan AI di jaringan 6G. Dengan peningkatan ketangguhan dan transparansi, AI dapat menjadi pilar utama dalam jaringan komunikasi yang lebih cepat, lebih aman, dan lebih andal. Jika tren ini terus berkembang, kita akan melihat jaringan 6G menjadi tidak hanya revolusioner dalam hal kecepatan dan konektivitas, tetapi juga dalam hal kepercayaan dan keamanan, sebuah kebutuhan mutlak dalam era komunikasi digital masa depan.
Referensi
Khan, N., Coleri, S., Abdallah, A., Celik, A., & Eltawil, A. M. (2024). Explainable and robust artificial intelligence for trustworthy resource management in 6G networks. IEEE Communications Magazine, 62(4). https://doi.org/10.1109/MCOM.001.2300172
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI