Mohon tunggu...
Fahrurrozi Zawawi
Fahrurrozi Zawawi Mohon Tunggu... lainnya -

Fahrurrozi bin Zawawi bin Hamim bin Marzuki bin Hasan Mujarot bin Lambu. Berdomisili di Wilayah Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kegiatan Pak Fachir setelah Tak Menjabat Dubes RI di Mesir

15 Juni 2011   18:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:29 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_116766" align="aligncenter" width="680" caption="Dok: Pribadi"][/caption] Jumat, 10 Juni 2011, Pak AM Fachir beserta keluarga meninggalkan Mesir setelah masa tugasnya sebagai Kepala Perwakilan RI di Mesir, berakhir. Tanpa menunggu istirahat yang lama, Rabu kemarin, 15 Juni 2011 Pak Fachir sudah muncul di Ruang Seminar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Mantan aktivis HMI Cabang Ciputat yang bernama lengkap Abdurrahman Mohammad Fachir itu menjadi pembicara utama pada Seminar Nasional “Gerakan Rakyat untuk Perubahan: Perkembangan Politik Domestik Mesir dan Negara-negara Timur Tengah Lainnya (Pembelajaran dari Timur Tengah)”.

Pak Fachir berhasil menyihir ratusan mahasiswa yang memadati ruangan seminar dengan paparannya yang mendetail seputar gerakan massa di negara-negara Timur Tengah dalam rangka menggulingkan penguasa. Satu per satu negara dibahas, dari mulai Tunisia, Aljazair, Jordania, Yaman, Arab Saudi, Bahrain, Libya, Maroko, Suriah, Palestina, dan terakhir Mesir.

“Pertumbuhan ekonomi yang bagus tak menjamin suatu negara tak ada gejolak. Mesir dan Tunisia contohnya. Pada saat muncul gerakan massa, pertumbuhan ekonomi kedua negara itu sangat tinggi. Faktor penting pemicu rakyat turun ke jalan adalah apabila aspirasinya tidak digubris oleh pemerintah. Maka, jangan sekali-kali meremehkan suara rakyat, sekecil apapun suara itu,” kata Pak Fachir.

Kandidat Doktor Kajian Timur Tengah UGM itu menjelaskan proses pelengseran Ben Ali di Tunisia yang menjadi pemicu people power di seluruh Timur Tengah. Mohamed Bouazizi, seorang penjual buah-buahan di Tunisia nekad membakar diri sebagai wujud protes atas kesewenang-wenangan aparat keamanan yang merampas gerobaknya. Maka, segeralah ia menjadi katalisator yang mempersatukan kekuatan rakyat.

Di Mesir, lanjut Pak Fachir, tewasnya seorang pemuda di Alexandria, Khaled Said yang disiksa aparat keamanan, dijadikan katalisator oleh Direktur Google Mesir, Wael Ghonim, yang memberi energi besar pada gerakan demonstrasi, sehingga memaksa Presiden Mubarak turun dari jabatannya.

Selain faktor katalisator, peran jejaring sosial seperti facebook dan twitter ternyata juga sangat besar perannya dalam menyebarkan informasi dan membangun kohesivitas, yang kesemuanya itu disempurnakan dengan adanya coverage dari media massa nasional maupun internasional.

Setelah mempresentasikan makalahnya sekitar 45 menit, Pak Fachir yang alumni Gontor dan IAIN Jakarta itu dihujani pertanyaan dari mahasiswa dan dosen. Satu demi satu pertanyaan itu dijawabnya dengan tangkas. Pak Fachir, walaupun bukan dosen atau guru, namun cara menjelaskannya layak dipanggil Pak Dosen, dan itu cukup membuat hadirin berdecak kagum.

Di bagian akhir seminar, Moderator yang juga dosen FISIP mengatakan bahwa setelah S3-nya Pak Fachir selesai, beliau dimohon bisa memperkuat FISIP UNS.  Tentu, hal itu menyesuaikan aktivitas Pak Fachir yang masih aktif sebagai diplomat. Karena tak mustahil, meskipun baru pulang dari Negeri Piramida, bisajadi tak lama lagi beliau akan menerima tugas baru di negara yang lain. “Kita berharap professornya Pak Fachir dari FISIP sini,” ujar Moderator itu yang disambut tepuk tangan hadirin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun