Mohon tunggu...
Fahrum Ahmad
Fahrum Ahmad Mohon Tunggu... -

#indoGREENesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bencana Alam Tanda Manusia Lupa Berterimakasih

31 Maret 2014   03:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Manusia mengeluh ketika hujan turun dan mengakibatkan banjir, sementara mereka belum tentu tahu selama ini bumi juga mengeluh akan perbuatannya (manusia) yang tidak mengingat jasa bumi dalam pemenuhan kehidupan manusia.

Saya pernah membaca sebuah kutipan bahwa milyaran manusia dilayani oleh bumi yang hanya satu. jadi, jika manusia kurang memperhatikannya maka wajar saja jika bumi memuntahkan magmanya, menggetarkan dirinya, membuat sungai di tengah perkotaan serta bencana lainnya yang tak terduga oleh manusia.

Seluruh dunia kini tengah memperbincangkan fenomena ini, namun tindakannya hanya berakhir pada laboratorium riset dan meja perundingan saja, tanpa ada perlakuan langsung dan secara efektif terhadap bumi ini.

Bencana alam seperti banjir mungkin merupakan sebuah tanda bahwa manusia lupa berterima kasih kepada bumi ini, Padahal jika kita mengkaji berapa jumlah debit air yang turun ke permukaan bumi, itu selalu sama jumlahnya. hanya saja daya serapnya yang kini kian menipis sehingga air langsung mengalir ke hilirnya dengan menyapu benda apapun di daratan akibat jalur aliran air yang tidak punya daya serap.

Kendaraan serta bangunan di atasnya akan menjadi sasaran dan tersapu derasnya arus aliran air. Ledakan jumlah penduduk dengan tingkat sebaran yang tidak merata serta pembangunan yang tidak berkelanjutan bisa menjadi salah satu pemicu hal ini bisa terjadi, namun kesadaran manusia terhadap kelestarian dan keseimbangan ekosistemlah yang menjadi kunci bencana ini terjadi atau tidak.

Di Indonesia sendiri sudah terstigma langganan banjir ketika musim hujan tiba, Khususnya pada Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarbaru, dll. Pemerintah tidak pernah melakukan langkah pencegahan sebelumnya. Pemerintah baru panik ketika korban berjatuhan akibat bencana banjir dan erosi.

Langkah kecil sebagai wujud terima kasih kepada bumi yang terkesan biasa-biasa saja namun mampu memberi impact luar biasa adalah melakukan penghijauan besama-sama walaupun dalam lingkup RT/RW, sehingga vegetasi yang tumbuh sanggup menyerap debit air yang turun ke permukaan bumi.

Tidak seperti sekarang ini, masyarakat baru menyesal ketika banyak korban berjatuhan akibat sapuan air ketika banjir. Masyarakat terkesan sangat kaku dan pasrah jika musim hujan tiba, maka akan kebanjiran. Sehingga saya bisa menyimpulkan bahwa nampaknya manusia benar-benar lupa cara berterima kasih terhadap bumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun