Penulis membuat tulisan ini lantaran reaksi atas akun resmi Kompasiana yang menanyakan perihal solusi atas masalah kesenjangan di Indonesia. Pihaknya menanyakan apakah yang sebenarnya menjadi masalah atas setiap permasalahan ekonomi terutama kesenjangan.
Bagi saya, perlu digarisbawahi bahwa kesenjangan sosial diakibatkan oleh sistem ekonomi kapitalisme yang sangat tidak mementingkan unsur-unsur kemanusiaan atau humanisme.
Pasalnya tahun ini menjadi sejarah dimana Indonesia mengalami pengangguran besar-besaran karena banyak perusahaan yang gulung tikar, perusahaan tersebut meliputi perusahaan swasta maupun BUMN. Misalanya saja, kita baru saja mendengar pabrik mobil mainan dan boneka mainan tutup secara bertahap.Â
Sehingga kita tahu bahwasanya kebijakan omnibus law yang dikeluarkan oleh pemerintah justru merugikan pihak pengusaha ditambah nasib buruh yang semakin tidak jelas. Maka perlu adanya perubahan sosial yaitu secara serentak bersama meningkatkan kesadaran masyarakat akan minat membaca yang masih sangat rendah sejauh ini. Selain itu hendaknya salah satu dari kita haruslah memiliki jiwa sosial yang tinggi. Jiwa sosial berupa perduli terhadap manusia, hewan, dan tumbuhan serta kitab suci Tuhan yang hanya dilombakan tanpa berniat mempelajari isi kandungannya.
Semua hal yang sebutkan semua adalah suatu ironi yang menyedihkan. Sehingga solusi kesenjangan dapat diatasi dengan menggembleng karakter anak-anak-anak bangsa untuk rajin belajar, belajar di sini luas maknanya tak harus Anda reduksi kedalam kelas saja. Coba masyarakat memahami realitas sosialnya dan dunia nya. Ubah mindset "uang" menjadi "peluang."
i think enough, thank you !
Fahrul Rozi, 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI