Mohon tunggu...
Fahrul Rizal bin Iskandar
Fahrul Rizal bin Iskandar Mohon Tunggu... Administrasi - Peminat Sejarah Kuno

Dilahirkan dan menyelesaikan pendidikan sampai lulus SMA di Banda Aceh, melanjutkan pendidikan S1 Teknik Perminyakan di Yogyakarta kemudian memperoleh kesempatan kembali ke Banda Aceh untuk menyelesaikan S2 Ilmu Ekonomi dengan beasiswa Bappenas. Peminat sejarah peradaban manusia, memiliki perhatian khusus pada sejarah peradaban Islam dan Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Serunya Bersepeda dan Nikmatnya Udara Pantai di Banda Aceh

20 Februari 2019   21:54 Diperbarui: 20 Februari 2019   22:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Landmark Pantai Ulee Lheue (foto: dokumen pribadi)

Bersepeda merupakan jenis olahraga ringan yang dapat meningkatkan kadar homon endorfin tubuh, zat kimia yang memberikan reaksi positif bagi tubuh serta pikiran. Tak heran apabila bersepeda kemudian dipercayai sebagai obat anti stres. Selain itu juga sangat mudah untuk dilakukan oleh segala usia dan tidak membutuh tingkat kebugaran fisik tinggi bagi pesepeda pemula.

Jembatan Ulee Lheue (foto: dokumen pribadi)
Jembatan Ulee Lheue (foto: dokumen pribadi)
Berbeda dengan olahraga kardio lainnya seperti jogging atau jalan cepat, bersepeda akan memberikan sensasi menyenangkan dari sejak awal mula aktifitasnya. Bagi sebagian orang yang telah lama menekuni jogging atau jalan cepat akan merasakan kalau bersepada ternyata jauh lebih menyenangkan, dan hal tersebut terbukti bagi diri kami pribadi.

Krueng Neng, salah satu kanal kota yang terhubung hingga ke pantai (foto: dokumen pribadi)
Krueng Neng, salah satu kanal kota yang terhubung hingga ke pantai (foto: dokumen pribadi)
Nah, bagi yang ingin menikmati pemandangan menyusuri pinggiran pantai beserta kanal-kanal dalam kota sembari mengayuh sepeda maka Banda Aceh adalah pilihan tempat yang tepat. Para wisatawan pecinta sepeda tak perlu repot mencari tempat penyewaan sepeda. 

Banyak hotel yang menyediakan penyewaan sepeda gratis bagi tamu yang menginap, diantaranya Hotel Grand Permata Hati Blang Oi yang terletak hanya sekitar 1 km dari Pelabuhan Ulee Lheue. Dengan budget kisaran 500-600 ribuan per malam, tamu hotel sudah mendapatkan kamar penginapan beserta fasilitas tambahan termasuk penyewaan sepeda gratis.

Andai saja para profesional muda penggemar olahraga sepeda yang bekerja di kota-kota padat penduduk seperti Medan, Bandung, atau Jakarta, dapat dipastikan akan merasakan pengalaman unik dan menyenangkan ketika bersepeda di Banda Aceh.

Revetment Ulee Lheue (foto:dokumen pribadi)
Revetment Ulee Lheue (foto:dokumen pribadi)
Dengan populasi hanya 250 ribuan jiwa, udara Banda Aceh relatif masih segar dari polusi asap kendaraan bermotor. Penataan jalur dipinggiran pantai dan kanal kota pun cukup rapi dan menyejukkan pandangan. Maklum, kegiatan BRR NAD-NIAS 2005-2009 telah mewariskan penataan kota yang rapi dan modern bagi Banda Aceh dan sekitarnya.

Rimbun Pepohonan Meredam Panas Matahari (foto:dokumen pribadi)
Rimbun Pepohonan Meredam Panas Matahari (foto:dokumen pribadi)
Walau sangat tergantung pada kondisi fisik orang perorangan, bersepeda di siang hari pun tidak akan membuat gerah karena semilir angin disepanjang perjalanan yang dibantu rindang bayangan pepohonan mampu meredam panasnya matahari.

Peselancar di Ulee Lheue (foto:dokumen pribadi)
Peselancar di Ulee Lheue (foto:dokumen pribadi)
Rute menarik yang disarankan adalah mengitari timur pantai Ulee Lheue hingga belakang pelabuhan dan atau ke arah barat menuju Ujong Pancu. Kalau di sore hari boleh jadi akan berbarengan dengan para peselancar yang sedang menikmati hobinya tepat dibawah jembatan setelah Mesjid Baiturrahim.

Dermaga Nelayan Ulee Lheue (foto:dokumen pribadi)
Dermaga Nelayan Ulee Lheue (foto:dokumen pribadi)
Sisi dermaga nelayan yang bersebelahan dengan Desa Lam Bung juga menawarkan pemandangan indah yang akan menurunkan kadar kortisol atau hormon stres dan membantu melancarkan peredaran darah ke otak.

Jemuran Padi di Ujong Pancu (foto:dokumen pribadi)
Jemuran Padi di Ujong Pancu (foto:dokumen pribadi)
Tapi jangan kaget ketika menyusuri rute Ujong Pancu, karena terkadang pesepeda akan dihadang oleh penduduk setempat dengan terpal biru tempat jemuran padi hasil panen keluarga mereka. Asal bersedia menuntun atau mengendong sepeda ketika melalui rute "berbahaya" tersebut maka perjalanan masih dapat dilanjutkan.

Dua Sejoli (foto:dokumen pribadi)
Dua Sejoli (foto:dokumen pribadi)
Apalagi jika dilakukan dengan pasangan, tentu akan semakin menambah nilai positif kualitas hidup karena bersepeda akan membantu tubuh untuk lebih kuat dan meredakan keletihan akibat rutinitas perkantoran. Bukankah ada istilah bahwa "Couples Who Sweat Together, Stay Together".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun