Mohon tunggu...
Fahrul Ramadhan
Fahrul Ramadhan Mohon Tunggu... Atlet - Preferensi mahasiswa

Kepribadian mengingat banyak teman dan bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengembalikan Pendidikan Tinggi Berdasarkan Filosofi dan Prinsip Dasarnya

6 Juni 2022   14:07 Diperbarui: 6 Juni 2022   14:15 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengembalikan nilai dasar kehidupan akademis memang di letakan pada posisi yang sangat-sangat mendesak karena ini akan menentukan rukun akademis berintelektual pada standar kompetensinya. Bahkan dalam skala dinamika kemahasiswaan di universitas mesti berinisiatif membentuk kurikulum belajar lintas UKM,BEM,Aliansi mahasiswa demi menjaga tiga nilai dasar tri darma perguruan tinggi. Singkoronisasi kebijakan pendidikan tinggi yang kurang peka dalam menerjemahkan standar otonomi kampus membuat mahasiswa menghilangkan prinsip dasar tridarma perguruan tinggi secara perlahan . 

Pendidikan tinggi (perguruan tinggi) adalah puncak di mana pendidikan formal yang di tempuh tentu memiliki perbedaan mendasar dengan pendidikan menengah atas karena di PT kita semua akan menentukan prinsip dan kemandirian kehidupan berhari depan,tentu akan bicara ouput yang di peroleh selama empat-lima tahun berdinamika makan manfaat proses sebaik-baiknya dengan dengan mengikuti seluruh program yang ada, semisal program terbaru yang di telurkan Kemendikbud merdeka belajar-kampus merdeka. Selain itu kita tidak mengamini seluruh program pendidikan dengan mentah perlu diskursus panjang bersama teman-teman mahasiswa lainya sebab program pendidikan moderen Sekaran di rasa ada hal yang di lupakan dalam proses penyelenggaraan nya "nantikan tulisan berikutya tentang kegagalan sistim pendidikan Indonesia"

A.latar belakang hilangnya posisi mahasiswa

  Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat ini menandakan satu kemajuan ilmu pengetahuan yang sedari awal media komunikasi mengandung tempo yang sangat lambat tapi saat ini sudah begitu cepat di akses oleh suruh masyarakat lebih-lebih mahasiswa mudah mengakses informasi, mengerjakan tugas, konsultasi masalah akademis tidak terbatas oleh waktu, mengenal lebih banyak kerabat fakultas dan bahkan semua universitas di berbagai daerah bisa mengenal lebih dekat, pertumbuhan literasi makin gampang tinggal bagaimana mempraksiskan berdasar pland (rencana) Jaka panjang .

Dalam tekanan besar orde baru secara menyeluruh atas tata cara kehidupan kampus yang harmonis di awali dengan pemberlakuan sistim kurikulum belajar pada satu dimensi kalau kita artikan bagaiman mahasiswa tidak boleh partisipasi aktif atas publik cukup mendiami ruang belajar di ruang kelas dengan tugas-tugas selama semester berjalan, mahasiswa kalau hendak berorganisasi ada organisasi yang tersedia oleh pihak kampus dan hal ini mulai di terapkan oleh banyak kampus bahwa kedepan besar kemungkinan organisasi bawaan kampus akan menjadi persyaratan mahasiswa berdinamika secara konstitusional di ruang lingkup kampusnya sendiri .

Faktor eksternal dan internal memang tidak bisa di pungkiri mendorong kontradiksi perubahan iklim cara berpikir mahasiswa 

1.faktor eksternal : skala luas nilai oportunisme tumbuh dan berkembang mempengaruhi cara berpikir mahasiswa pada pendekatan kultural politik rezim anti kritik sehingga mengeluarkan batasan-batasan demokrasi dalam ruang lingkup pendidikan tinggi sehingga di perkuat oleh turunan peraturan . Di antaranya adalah merumuskan otonomi yang tidak melibatkan aspek situasi secara keseluruhan hanya lahir dari rumusan universitas atas nalar subjektif . 

Silakan lihat di universitas masing-masing begitu mundur kajian akademis,seminar, workshop padahal sebenarnya ada lembaga kajian seperti UKM,BEM,PRESMA 

2.faktor internal: tidak terlepas dari poin di atas , dalam diri mahasiswa menganggap bahwa berdiskusi itu gak penting karena di anggap menegasikan tugas akademis, mengenal banyak mahasiswa di luar daerah dengan forum lebih besar itu gak penting seakan menegasikan UKM skala kampus. Dari gambaran besar situasi di atas dengan kemajuan tekhnologi digital Justru mahasiswa malah mundur satu langkah seharusnya dengan akses digital begitu cepat prinsip tri darma perguruan tinggi harusnya subur seperti yang terjadi di Chili,Hongkong dan mahasiswa di berbagai negara mengalami peningkatan secara drastis karena paham standar pengunaan tehnologi menghidupi wacanana intelektual progres.

Dalam istilahnya kita bukan merestorasi malah merangsang ini tambah maju,kalau mundur ke orde baru belum tentu tepat atas situasi sekarang yang sudah berubah gaya main jaman dan rezim apalagi bicara intervensi kebijakan politik yang endingnya menurunkan rezim. 2006-2022 dalam internal mahasiswa sebetulnya ada jalan yang di temukan yaitu mahasiswa bicara kepentingan normatif yang itu bisa meracik kembali prinsip dasar mahasiswa sebab tumbuh dan berkembang forum mahasiswa itu di latar belakangi oleh problematika pendidikan nasional .. 

Data 2018 versi "jawara corporation" jumlah kampus 80 dari PTN-PTS tidak heran malang juga menajadi kota pendidikan yang tidak kalah jauh dari Yogyakarta. Dari jumlah kampus/universitas banyak dari luar daerah di berbagai Indonesia menyukai pendidikan tinggi di malang ini menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa untuk mahasiswa bersosialisasi dan saling kenal dalam mendapatkan keunikan pengalaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun