Mohon tunggu...
Fahrul Ghani Muhaimin
Fahrul Ghani Muhaimin Mohon Tunggu... Lainnya - Departemen Biologi, Universitas Negeri Malang

Program Studi Pendidikan Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengungkap Keanekaragaman Semut di Hutan Sumatera Barat

20 Desember 2023   16:26 Diperbarui: 20 Desember 2023   16:32 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
D-F. Proses pengambilan sampel semut dari hutan dan preparasinya (Dokpri)

Semut merupakan serangga Hymenoptera familia Formicidae yang bersifat eusosial dan penyebarannya cukup luas. Semut dapat ditemukan di semua habitat darat dari daerah tundra hingga kawasan hutan hujan di daerah katulistiwa, mulai dari dalam tanah sampai di ujung pohon tertinggi. Propinsi Sumatera Barat masih banyak kawasan yang mendukung kehidupan semut termasuk kawasan hutan yang ada.  

Semut merupakan serangga yang sering terabaikan karena perannya tidak bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Akan tetapi sebenarnya semut memiliki peranan yang besar dalam ekosistem. Semut merupakan bioindikator kualitas suatu hutan. Kemampuan semut dalam menguraikan bahan organik sehingga semut berkaitan dengan siklus biogeokimia seperti siklus nitrogen dan karbon. Semut sangat sensitive terhadap perubahan mikro dan struktur habitat sehingga semut cepat tanggap terhadap perubahan lingkungan. Peranan lain dari semut yaitu sebagai predator dalam mengendalikan hama dan membantu dalam penyerbukan tanaman.

Penelitian tentang keanekaragaman semut di kawasan hutan Indonesia masih perlu terus dikembangkan.  Penelitian semut di daerah Sumatera Barat telah dilakukan oleh beberapa peneliti, namun belum semua kawasan telah diteliti. Untuk itu penelitian semut di hutan Sumatera menjadi daya tarik peneliti bidang serangga untuk melengkapi data penelitian semut yang telah dilakukan di hutan Sumatera Barat. Kegiatan penelitian tersebut didukung melalui Penelitian Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) tahun 2023 yang melibatkan 3 peneliti dari Universitas Negeri Padang (Rijal Satria), Universitas Andalas (Robby Jannatan), dan Universitas Negeri Malang (Sofia Ery Rahayu). Adanya kerjasama antar perguruan tinggi yang terlibat dalam penelitian akan memperkuat hasil yang diperoleh dari penelitian ini.

Pengambilan sampel penelitian dilakukan di hutan Sumatera Barat termasuk hutan yang terletak di Pulau Nias. Pelaksanaan penelitian ini juga melibatkan mahasiswa, sehingga menambah pengalaman dan ketrampilan mahasiswa dalam pengelolaan sampel hewan khususnya serangga semut.

D-F. Proses pengambilan sampel semut dari hutan dan preparasinya (Dokpri)
D-F. Proses pengambilan sampel semut dari hutan dan preparasinya (Dokpri)
Hasil penelitian yang telah dilakukan telah ditemukan beberapa genus semut yang ditemukan di hutan Sumatera Barat diantaranya genus Syscia, Myopias, dan Lioponera. Data genus semut tersebut menambah data penemuan semut yang sudah ditemukan di daerah Sumatera Barat sebelumnya diantaranya genus Dolichoderus, Tapinoma, Tetramorium, Polyrachis, Solenopsis, Colobopsis, Nylanderia, Camponotus, Pheidole, dan Odontomachus. Data genus semut yang ditemukan di daerah Sumatera Barat tersebut semakin menambah data diversitas semut yang ada di Indonesia yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar manajemen konservasi suatu habitat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun